Pemerintah Kabupaten Bogor kini sedang giat meningkatkan pembangunan infrastruktur. Tujuannya untuk mendukung program kerja utama Kabupaten Bogor sebagai “The City of Sport And Tourism”.
Namun, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor tingkat II yang sekitar Rp 6,7 miliiar tidak akan cukup jika digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu Ade berencana untuk mengandalkan dana dari pemerintah pusat serta Jawa Barat dan CSR.
Hasil musrenbang
Hasil rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) memutuskan Kabupaten Bogor sebagai pusat olahraga dan pariwisata. Infrastruktur yang akan diprioritaskan saat ini adalah jalanan umum.
Namun, Ade menegaskan,realisai pembangunan jalan untuk masyarakat tidak bisa mengandalkan APBD. Oleh karena itu pihaknya akan membuat ajuan ke provinsi dan pusat.
“Pembangunan infrastruktur akan berjalan seiring dengan tujuan Kabupaten sebagai the city of sport and tourism,” ujarnya.
Dari pertemuan dengan Kemenpora, Bappeda Jawa Barat dan DKI tersebut, langkah pertama yang akan dilakukan untuk mendukung infrastruktur yang lebih baik adalah dengan mengembangkan aset yang sudah ada. Beberapa asset nasional yang ada di Kabupaten Bogor belum terlalu diperhatikan, sehingga Pemkab Bogor menawarkan alternative untuk merawatnya dengan dana bantuan dari pusat.
Infrastruktur yang akan menjadi tempat penunjang pariwisata dan olahraga antara lain ada di Pakansari, sirkuit Sentul, paralayang, dan belasan lapangan Golf standard internasional. Juga ada arung jeram dan panjat tebing yang akan ditingkatkan juga.
Tantangan
Kemacetan di Kabupaten Bogor kini juga masih menjadi kendala. Namun, ketika sudah disampaikan ke Bappeda Provinsi, ada alternatif lain yang ditawarkan.
“Kita sudah sampaikan ke pemerintah pusat bahwa kita butuh kereta api, misalkan dari Bojong Gede ke leuwi liang. Tetapi Bappeda dari Jakarta menawarkan cable car dari gadog ke atas,” ucapnya.
Ia menambahkan, rest area dan RITJ juga sudah disiapkan dananya, namun belum ada tindak lanjut dari pihak terkait. Ia menegaskan bahwa Pemkab Bogor sudah menyiapkan lahan namun belum ada tindak lanjut mengenai rencana infrastruktur tersebut.
“kita sudah semangat tapi disananya lambat. Dana Rest area juga masih ada dari kementerian sekitar 150 miliyar. kita minta terus supaya terealisasi lebih cepat, tapi belum ada jawaban sampai sekarang,”ucapnya.
Kata dia, untuk jalur di Parung panjang yang akan dijadikan jalur tol, pihak provinsi sudah membuat desain dan jika berlanjut akan membutuhkan jalur baru, mengingat jalur tersebut juga dibutuhkan oleh umum. Menurutnya, Kemarin dalam Musrenbang pihaknya lebih fokus ke city of sport and tourism.