Heboh pemberitaan penyanyi religi Opick membawa rambut Nabi Muhammad dari Turki. Yang umumnya traveler tahu, rambut Nabi Muhammad ada di museum di Istanbul.
Opick yang membawa tabung kaca berisi rambut Nabi Muhammad SAW tentu menjadi kehebohan nasional. Opick mengaku baru kembali dari Turki untuk mengetahui ahli waris rambut Nabi Muhammad SAW.
Dia menegaskan bahwa rambut yang dibawanya itu bersertifikasi langsung dari pemerintah Turki dan Dewan Ulama Thariqah Internasional.
Namun, banyak pihak yang mempertanyakan akan kebenaran rambut Nabi Muhammad yang dibawa Opick tersebut. Salah satunya Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yunahar Ilyas yang juga mengingatkan, untuk selalu mengajarkan perintah Nabi Muhammad bukan hanya peninggalan fisiknya.
“Pertanyaan pertama apa benar itu rambut Nabi? Kalau benar kok bisa dibawa ke Indonesia? Peninggalan Nabi yang ada di Museum Turki tentu tidak bisa dibawa keluar. Kalaupun iya, apa gunanya dibawa ke Indonesia?” ujar Yunahar Ilyas, Kamis (9/5/2019).
Museum yang dimaksud Yunahar adalah Museum Topkapi di Istanbul. Museum ini adalah tempat wisata di Turki yang menjadi favorit karena menyimpan beberapa barang peninggalan Nabi Muhammad.
Melihat website resminya, Kamis (9/5/2019) museum yang berada di kawasan Istana Topkapi tersebut memiliki satu ruang khusus untuk barang-barang Nabi Muhammad. Nama ruangannya adalah Pavilion of Holy Mantle dan Holy Relics.
Ruangan tersebut dulunya adalah kamar Sultan Mehmet dari Dinasti Usmaniyah, yang juga mendirikan Istana Topkapi. Istana Topkapi, dibangun tahun 1470, pada masa Sultan Mehmet dari Dinasti Usmaniyah. Pada 1924, istana ini diubah fungsi menjadi museum atas permintaan bapak bangsa Turki yakni Mustafa Kemal Ataturk.
Di Pavilion of Holy Mantle dan Holy Relics tersimpan jubah atau mantel Nabi Muhammad, helai janggut Nabi Muhammad, relik yang di dalamnya ada patahan gigi Rasulullah saat Perang Uhud, cetakan tapak kaki Nabi Muhammad, surat-surat, panah dan pedangnya.
Barang-barang peninggalan Nabi Muhammad tersebut sebenarnya berasal dari Arab Saudi dan juga Mesir. Namun, pemerintahan Dinasti Usmaniyah kala itu membawa barang-barang peninggalan Nabi Muhammad ke Turki untuk disimpan dan diselamatkan dari peperangan di zaman itu.
Tujuan dari dipamerkannya barang-barang peninggalan Nabi Muhammad di Museum Topkapi adalah supaya umat Muslim bisa mengenali Sang Nabi lebih dekat. Sekaligus, bisa melihat betapa sederhananya Nabi Muhammad meskipun adalah seorang yang mulia.
Dalam penelusuran tfanews.com, tidak ada informasi yang menyebut bahwa benda-benda peninggalan Nabi Muhammad di Museum Topkapi dapat dipindahtangankan ke perorangan. Hanya saja, bisa dipinjamkan ke suatu event besar atau dipinjam museum-museum lain dengan adanya perjanjian tertentu.
Paling sering, peninggalan-peninggalan Nabi Muhammad tersebut dipinjam museum-museum di negara-negara Timur Tengah untuk dipamerkan. Lalu kemudian, dikembalikan lagi ke Museum Topkapi.
Selain Museum Topkapi, beberapa tempat lain di Turki yang menyimpan barang-barang peninggalan Nabi Muhammad adalah Turkish And Islamic Art Museum.