Dinilai Merugikan, Garuda Indonesia Akan Tutup Rute Ini

Bagikan

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana menutup dan mengurangi beberapa rute yang dianggap merugikan. Langkah ini diambil perusahaan tak sanggup lagi menahan kerugian di rute-rute tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara menjelaskan penutupan atau pengurangan rute salah satunya lantaran perusahaan tak sanggup lagi memberikan subsidi atas rute-rute tersebut. Belum lagi diperparah dengan instruksi pemerintah untuk menurunkan Tarif Batas Atas (TBA) sebesar 15%.

“Untuk penerbangan ke Amsterdam nanti akan kita tutup yang awal 6 penerbangan, jadi 3 penerbangan saja. Hanya Indonesia yang ada TBA dan TBB (Tarif Batas Bawah),” ujar pria yang akrab disapa Ari Askhara itu di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Beberapa rute yang dianggap sudah terlalu membebani adalah rute-rute terpencil. Seperti misalnya ke Belitung, Garuda Indonesia diakuinya mengalami kerugian hingga US$ 1,3 juta per 6 bulan.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah menambahkan, pihaknya juga sudah menutup beberapa rute. Selain itu ada beberapa rute yang juga tengah dievaluasi sebelum diputuskan untuk ditutup.

“Singapura-Belitung kita tutup, beberapa lagi kita lihat. Seperti Jakarta-Lombok evaluasi. (Karena TBA diturunkan) belum ada yang ditutup, tapi memang sudah ada yang ditutup 2 bulan sebelum aturan diterbitkan,” ucapnya.

Menurut hitung-hitungan manajemen Garuda, jika saja TBA diturunkan hingga 35%, perusahaan bisa menderita kerugian hingga US$ 18 juta. Sementara jika penurunannya hanya 15%, perusahaan masih bisa impas.

“Tanggal 1-12 April kemarin diminta turun, kasih promosi sampai 35-50%. Itu kami rugi US$12 juta selama 12 hari,” tuturnya.