Indonesia sedang gencar-gencarnya mempromosikan pariwisata. Namun, AS malah menjadikan Indonesia sebagai negara yang berisiko untuk dikunjungi.
Dilihat tfanews.com dari Insider, Sabtu (15/6/2019) Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan sejumlah travel imbauan atau peringatan untuk para pelancong terhadap sejumlah negara yang memiliki risiko bahaya tinggi untuk dikunjungi.
Namun, bukan berarti negara-negara tersebut terlarang untuk dikunjungi bagi wisatawan AS. Hanya, pemerintah mengimbau untuk berhati-hati karena risiko bahaya yang tinggi dengan berbagai faktor.
Dari 15 negara, Indonesia pun masuk menjadi salah satunya. Indonesia dikategorikan berisiko tinggi karena adanya beberapa kemungkinan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus yang tidak hanya berdampak kepada keselamatan pribadi tetapi juga infrastruktur, transportasi dan kesehatan.
Selain itu, pemerintah AS juga mengimbau turisnya yang ke Indonesia untuk beberapa kemungkinan serangan teroris. Seperti di kantor kepolisian, tempat ibadah, hotel dan bar.
Ada 15 negara yang dirangkum Insider berdasarkan data Kemenlu AS. Seperti Brazil, India, Filipina, Jamaika, Belanda, Jerman Roma, Spanyol, Prancis, Inggris, Meksiko, Kepulauan Turks dan Caicos, Bahama dan Republik Dominika.
Untuk negara-negara di Eropa, Kementerian Luar Negeri AS umumnya mewanti-wanti terhadap serangan teroris. Sedangkan Meksiko adalah potensi diculik, dan kematian di Republik Dominika.
Sedangkan di Filipina, masalah yang diimbau adalah kerusuhan warga dan wabah campak. Begitupun dengan Brasil dan India, yang dianggap bermasalah soal pencopet di sejumlah tempat wisata rawan turis internasional.