Ini China dan Paket Wisatanya yang Anti Mainstream

Bagikan

Inilah paket-paket wisata mewah namun tak biasa yang ada di China. Syaratnya, kamu harus berkantong tebal dan menyukai perjalanan anti-mainstream.

Dihimpun tfanews.com, Kamis (20/6/2019), seperti dilansir South China Morning Post, agen travel akan menyesuaikan rencana perjalanannya demi kamu. Kamu akan diberi pengalaman yang tak terlupakan.

Apakah itu ke hotel terbaik di dunia, naik kereta berkecepatan tinggi, karena agen travel mewah ini akan khusus memenuhi setiap keinginan Anda. Contohnya lainnya adalah makan malam di Tembok Besar China, naik jet pribadi atau bertemu panda secara ekslusif.

“Satu dekade yang lalu, pergi ke China sebagai turis akan seperti pergi ke Tanzania, tapi tanpa safari. Orang-orang berpikir, tentang China? Hanya makanan tak enak dan hotel murah namun sekarang sudah berubah,” kata Guy Rubin, mitra pengelola Imperial Tours yangahli di bidang wisata mewah di Cina.

China adalah negara yang paling banyak dikunjungi keempat di dunia dengan 60,7 juta wisatawan internasional per tahun, menurut Laporan Utama Pariwisata PBB 2018. Ini bisa menyalip Prancis sebagai tujuan wisata nomor satu di dunia pada tahun 2030, prediksi perusahaan riset global Euromonitor International.

Secara global, China adalah pasar terbesar untuk hotel-hotel mewah dalam hal pendapatan pada 2017 dengan total pangsa pasar global sebesar 18,58 persen, menurut laporan MarketWatch. Minat traveler meningkat, terutama dari keluarga.

Konseptor Imperial Tours, Jaime Orellana, percaya tantangan terbesar bagi agen perjalanan mewah adalah untuk mengetahui cara mengubah asumsi pengunjung tentang Cina. China modern adalah tempat yang agak menakutkan dalam pola pikir wisatawan global.

Klien perusahaannya termasuk sutradara film Francis Ford Coppola, aktris Natalie Portman dan bankir investasi Lloyd Blankfein. Sarah Keenlyside dari Bespoke Travel Company pernah membawa penyanyi Katy Perry dan aktor Johnny Depp berkeliling Beijing.

“Katy Perry benar-benar berinteraksi dengan budaya lokal, melakukan pose split di Tembok Besar China hingga memesan gaun dari desainer lokal,” katanya.

“Johnny Depp sangat terkesan dengan Distrik Seni 798 Beijing. Dia bertemu dengan beberapa musisi lokal,” imbuh Sarah.

Klien mereka juga berasal dari keluarga dengan anak-anak yang bersekolah bilingual di Amerika Serikat, kelompok perempuan yang tertarik pada kesehatan dan belanja. Ada juga para pelancong yang ingin mengatur pertemuan pribadi dengan para ekonom dan pengusaha China.

Konseptor di Imperial Tours menggali ide dari kutipan pada formulir yang telah diisi oleh klien. Ini memberi tahu perusahaan tentang komposisi grup, pengalaman masa lalu, lama tur yang diinginkan, anggaran mereka.

Rubin mengatakan ada klien yang kadang mengejutkan. Itu satu pengalamannya ketika menjemput Pangeran Al-Waleed bin Talal dari Arab Saudi.

“Dia turun dari Boeing 747 pribadinya di Bandara Beijing dan kami telah menyediakan 30 Mercedes hitam kelas atas untuknya. Tetapi baik pangeran dan rombongannya memilih untuk naik bus wisata,” kata Rubin.

“Jadi kami memiliki 30 mobil mewah yang menganggur dan sangat mahal sewanya di China karena masalah monopoli,” imbuhnya.

Berdasarkan persyaratan klien, Imperial Tours menggunakan tujuan yang mereka pilih dan yang paling populer adalah Beijing, Xian dan Shanghai. Itu sebagai kerangka perjalanan dan kemudian menambahkan hal lain yang diminati klien, misalnya wisata belanja, budaya lokal hingga kontemporer.

Beberapa pengunjung tertarik untuk menemukan etnis minoritas, sementara yang lain adalah pemburu budaya atau wisata sejarah. Ada pula klien filantropis.

Imperial Tours didirikan pada tahun 1999, industri pariwisata China saat itu tak seperti sekarang yang bisa menyajikan makan malam mewah di dalam Istana Musim Panas atau Summer Palace, itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, industri perjalanan China telah berkembang untuk menoleransinya.

Orellana yang bekerja menghubungkan klien Imperial Tours dengan pemandu dan pengemudi lokal, pernah mengalami kejadian tak terduga. Dia ingat akan seringnya permintaan perubahan jadwal di menit akhir.

Seorang klien pernah meminta pertandingan polo untuk diselenggarakan di dataran Mongolia Dalam, dan seorang investor teknologi ingin melihat reaktor nuklir. Meski mereka selalu berusaha mengakomodasi permintaan klien yang paling aneh, tidak semuanya terpenuhi.

“Kadang-kadang yang bisa kita lakukan hanya merujuk mereka ke kedutaan. Ini kasusnya, ketika seseorang meminta pertemuan dengan perdana menteri China, atau ketika seorang anggota keluarga kerajaan berkunjung ke tempat pembiakan panda di Chengdu dan bersikeras membawa pulang panda,” kata Orellana.