Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Harus Kenali Seragam Petugas

Bagikan

Jemaah haji Indonesia diminta terus waspada karena kejahatan bisa terjadi di mana saja. Jangan mudah percaya kepada orang asing, dan jika terdapat masalah hanya diperkenankan meminta bantuan kepada petugas.

Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) Arab Saudi, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi teknik pengamanan diri. 

“Jangan merasa ini di Tanah Suci kemudian menganggap tidak akan ada praktik kejahatan. Yang namanya kejahatan itu di manapun ada. Termasuk di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Apalagi di tengah kerumunan orang, potensi itu selalu ada,” kata Jauhari di kantor Daker Madinah, Kamis, 11 Juli 2019, sebagaimana dilansir laman Kemenag.go.id.

Selain itu, jemaah juga diminta mengenal dengan baik ciri dan seragam petugas Indonesia. 

“Petugas dibekali dengan seragam, baju, rompi, topi, dan kartu identitas. Kalau ada orang yang memakai seragam tapi tidak pakai atribut, perlu diwaspadai,” ujar dia.

Tidak sulit mengenali petugas haji Indonesia melalui seragam dan atributnya. Mereka mengenakan rompi hitam bertuliskan Petugas Haji Indonesia 2019 di bagian punggung, serta badge merah putih di lengan kanan.

Seragam berikutnya adalah baju putih. Sama seperti rompi, untuk baju juga ada badge bendera merah-putih di lengan kanan. Di bagian punggung seragam ini juga tertera tulisan yang sama.

“Jika melakukan aktivitas di luar hotel hendaknya tetap bersama rombongan, jangan sendirian,” kata Jauhari.

Jauhari juga menyarankan agar jemaah tidak membawa uang kontan terlalu banyak. Begitu juga perhiasan, sebaiknya tetap disimpan di masing-masing kamar hotel.