Makkah Jadi Sentra Pergerakan Haji

Bagikan

Kota Makkah menjadi pusat penyelenggaraan ibadah haji. Seluruh tamu Allah yang berasal dari berbagai penjuru dunia datang ke sana, termasuk Indonesia. Karena itu, petugas di sana dituntut lebih sigap.

“Daerah Kerja Makkah harus menyiapkan segala keperluan. Di sinilah sentra penyelenggaraan haji. Petugas daker lain juga nanti akan turun dan membantu pada puncak penyelenggaraan haji,” ujar Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi H Dasir beberapa waktu lalu.

Dia menyebut ada perbedaan karakteristik tugas petugas haji di Daerah Kerja (Daker) Makkah dengan daker lainnya. Petugas di Daker Makkah harus menghadapi waktu berkumpulnya seluruh jamaah haji menjelang dan setelah pelaksanaan wukuf.

“Ada satu titik di mana lima hari menjelang wukuf dan lima hari setelah wukuf semua orang jamaah, bukan hanya dari Indonesia tapi dari seluruh dunia, berkumpul di Makkah. Itu yang membuat crowded, ” kata Khoirizi H Dasir.

Kondisi di tempat lain

Hal ini berbeda dengan kondisi di Daker Madinah atau bandara. Di mana, ada sirkulasi perputaran jamaah.

Misalnya kalau di bandara, jamaah begitu datang langsung didorong ke Madinah atau ke Makkah. Sedangkan di Madinah, sirkulasi jamaah dilakukan setiap sembilan hari sekali setelah jamaah menyelesaikan proses arbain.

Karena itu, Khoirizi mengingatkan agar petugas haji di Daker Makkah harus selalu konsentrasi dalam bertugas. Mereka harus hadir di setiap titik yang ada jamaah haji asal Indonesia.

“Tujuannya agar jamaah tahu bahwa kita petugas ada di situ. Makanya, petugas harus selalu memakai identitas petugas setiap saat, ” kata Khoirizi.

Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 230 ribu jamaah haji. Petugas haji yang diterjunkan ke sana pun ditambah agar penanganan dan pelayanan jamaah menjadi lebih baik.