Beberapa orang jamaah haji asal Bangladesh terlihat tawar menawar dengan seorang kondektur bus Saptco berwarna merah di Terminal Bab Ali, sebelah timur pelataran Masjidil Haram di Makkah, Senin (15/7). Para jamaah diminta untuk membeli kupon tiket seharga 3 riyal agar bisa diantarkan oleh sopir bus ke pemondokan mereka di kawasan Jamarat atau dekat area melempar jumrah.
Para jamaah itu meminta kondektur untuk menurunkan harganya. Tetapi, sang kondektur tegas bahwa jika ingin diantarkan harus membayar sebesar 3 riyal.
Akhirnya, rombongan jamaah itu harus membayarnya dan dipersilakan naik. Namun, bus itu tak langsung jalan. Karena, masih harus menunggu bus terisi semua terlebih dulu. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk menunggu seluruh kursi di bus itu terisi.
Beda
Pemandangan berbeda terlihat tak jauh dari bus Saptco yang sedang ditunggu keberangkatannya oleh jamaah Bangladesh tersebut. Dengan bus berwarna dan perusahaan yang sama, tetapi bus ini ditempeli stiker bertuliskan Indonesia di sebelah kanan dan bendera merah putih di sebelah kirinya.
Jamaah haji Indonesia yang selesai melaksanakan shalat Ashar di Al Haram, langsung menaiki bus itu. Dan, tak sampai menunggu penuh, bus itu langsung segera mengantar jamaah dari Kloter 1 Batam di kawasan Syisah tersebut.
“Enak, busnya nyaman,” kata Darlis jamaah asal Kota Pekanbaru tersebut.Banyak jamaah haji mencoba menaiki bus yang disebut Shalawat ini dari Masjidil Haram ke kawasan Syisah.
Ruang dalam bus terasa dingin karena ada pendinginnya. Kemudian, di dalamnya bersih dan memiliki pegangan untuk orang yang berdiri. Meski bus ini tak terlihat terlalu baru, tetapi cukup nyaman untuk dinaiki.