Sukinah (93 tahun), menjadi jamaah haji tertua yang ada di Kloter 1 Surabaya yang sudah tiba di Kota Makkah. Sejak turun dari bus yang mengantarkan dia dan rombongannya dari Madinah, Sukinah selalu menggunakan kursi roda.
Setiap aktivitas dia selalu dipandu oleh petugas haji. Terlihat Sukinah mendapat sambutan hangat oleh petugas haji dan para pejabat PPIH Arab Saudi Daker Makkah dan Konsul Jenderal RI di Jeddah saat kedatangannya.
Terlihat para pejabat maupun petugas haji itu mencium tangan Sukinah. Memuliakan dan mendudukannya di tempat yang terhormat.
Meski fisiknya terlihat sesuai dengan usianya, tetapi wajahnya selalu menunjukkan keceriaan.
Pendengarannya masih bagus dan bicaranya juga masih jelaas. Bahkan, ketika beberapa orang meminta foto dengan dia, Sukinah terlihat tersenyum.
Sukinah mengungkapkan ceritanya kenapa dia baru sempat sekarang menunaikan haji. Itu pun, setelah mengantri selama enam tahun sejak mendaftar pada 2013 lalu.
“Selama ini mengurusi anak. Anak saya sembilan sudah haji semua. Saya agak telat karena mengurusi anak,” kata Sukinah saat menceritakan pengalamannya.
Sukinah lama mengurus anak
Sukinah memang lama mengurusi anaknya seorang diri. Karena, suaminya yang bernama Joyo Juri sudah meninggalkannya lebih dulu sejak tahun 1979.
“Makanya saya selalu dari dulu berdoa supaya saya diberikan umur panjang dan bisa mengurusi sembilan orang anak sehingga sekarang mereka sudah mulia,” kata Sukinah.
Dialah ibu sembilan orang anaknya dan nenek dari 24 cucunya. Juga buyut 28 cicitnya. Sukinah sekarang tinggal di Jalan Ki Ageng Dermo. Desa Bulusari, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Selama berada di Tanah Suci, dia ditemani oleh anak ketiganya, Sunarti (67). Menurut dia, selama sembilan hari berada di Madinah, Sukinah hanya sekali shalat di Masjid Nabawi karena faktor usia dan kesehatannya.
Sehingga, dia tidak sempat menjalani ibadah arbain atau shalat 40 waktu di Masjid Nabawi. Di mana, ini adalah salah satu amalan sunnah yang diburu oleh jamaah haji ketika berkunjung ke Madinah.
Selama di Tanah Air, hidupnya selalu dipenuhi dengan tirakat. “Puasa wajib juga penuh kalau di bulan Ramadhan. Kalau di luar itu puasa Senin-Kamis selalu dilakukannya,” kata Sunarti.
Selain itu, Sunarti menceritakan ibunya itu adalah orang yang suka berzikir. Sebelum usianya lanjut seperti sekarang ini, setiap hari ibunya selalu berzikir 30 ribu kali. Namun, karena sekarang usianya semakin lanjut, sang ibu hanya sanggup berzikir selama 15 ribu sehari.
“Termasuk ketika sudah di Tanah Suci ini,” kata Sunarti.
Konsul Jenderal RI di Jeddah, Herry Saifuddin berharap, agar jamaah lanjut usia ini dan jamaah haji lainnya yang sudah berada di Makkah untuk selalu sehat. Karena, merekan mengikuti fase ibadah kedua selama di Tanah Suci. Yaitu, fase ibadah Makkah. “Di Makkah ada ibadah umrah, Masjidil Haram, serta puncak haji di Arafah,” kata Herry.