Jika jamaah haji mengalami ‘kegalauan’ soal fikih ibadah selama berada di tanah suci, hubungi segera para konsultan ibadah yang direkrut oleh Kementerian Agama. Konsultan ini ditugaskan untuk memberikan rasa tentram kepada jamaah terutama terkait soal fikih ibadah.
Menurut Pengendali Ibadah PPIH Arab Saudi, Oman Fathurahman, pihaknya membebankan tiga tugas pada konsultan ibadah haji. Yaitu, harus memberikan konsultasi kepada jamaah haji, melakukan kunjungan ke jamaah, dan memberikan edukasi.
“Kita minta para konsultan untuk menentramkan hati para jamaah,” kata Oman di Makkah.
Menurut Oman, bukan tanpa sebab Kementerian Agama merekrut konsultan yang menguasai fikih ibadah lintas mazhab. Mulai dari mazhab yang diunggulkan dan disetujui oleh mayoritas ulama.
“Kalau pendapat fikih mayoritas bisa dilaksanakan oleh jamaah, maka konsultan harus memberikan pemahaman tidak usah khawatir karena masih ada pendapat mazhab yang tetap unggul. Tetap sah juga ibadahnya,” kata Oman.
Kalau tak hafal doa
Bahkan misalnya, jika jamaah khawatir ibadahnya tidak diterima karena tidak hafal doa atau membacanya saja sudah karena belum pernah berhaji, maka akan ditanamkan bahwa haji adalah ibadah fisik. “Yang penting fisiknya kita tawaf dan sa’i tujuh putaran,” kata Oman.
Yang penting, lanjut Oman, hati jamaah selalu terpaut dengan Allah. Dengan begitu, jamaah akan terhindar dari tekanan yang berujung stres.
Untuk diketahui, mereka direkrut oleh PPIH Arab Saudi. Mereka ditempatkan di dua daerah kerja. Yaitu, daerah kerja Madinah dan Makkah.
Di Madinah, ada dua konsultan ibadah ditempatkan di Kantor Urusan Haji Indonesia dan di setiap sektor ada dua orang . Sementara di Makkah, ada tiga di Kantor Urusan Haji Indonesia dan masing-masing dua orang di setiap sektor.