Kota Makkah di Arab Saudi semakin dipadati oleh jamaah haji dari berbagai negara. Kepadatan terjadi di Masjid Al Haram dan juga berbagai sudut kota.
Berdasarkan pantauan, Masjidil Haram sebagai pusat ibadah umat Islam di Makkah, penuh dengan lautan jamaah. Pada Subuh dan Zhuhur misalnya, kepadatan harus membuat jamaah haji shalat di lantai tiga atau lantai paling atas masjid.
Kemudian, setelah usai shalat, banyak jamaah berhamburan keluar masjid untuk kembali ke hotel. Jamaah pun harus antre naik bus shalawat di sejumlah terminal seperti Syib Amir, Bab Ali, Jiad.
Bahkan, untuk ke Masjid Al Haram dari hotel, jamaah harus datang lebih dini. Misalnya, di kawasan Syisah di mana jamaah telah mengantre di halte-halte untuk naik bus Shalawat sejak pukul 03.00 WAS. Padahal azan Shubuh di sini pukul 04.19 WAS.
Kemudian, di sejumlah titik jalan raya, kemacetan yang pada pekan lalu belum terlihat, kini sudah mulai terlihat. Tampak bus-bus shalawat yang berbendera sejumlah negara untuk mengantarkan jamaah ke Masjid Al Haram lalu lalang.
Toko-toko di sekitar pemondokan yang lokasinya sekitar 3-4 kilometer juga sudah mulai dibuka. Padahal hingga pekan lalu, toko-toko tersebut belum buka.
Tidak hanya itu, bus-bus antarkota berukuran besar juga datang mengantarkan jamaah haji dari Madinah dan Jeddah. Untuk Indonesia, berdasarkan data Siskohat per Selasa (23/7) pukul 17.00 WAS menunjukkan sudah ada 189 kloter .
Adapun rincian jamaah dan petugas kloter yang tiba yaitu sebanyak 77.256 orang. Diperkirakan, pada hari ini jumlah kloter yang masuk ada 36 kloter dari Jeddah maupun Madinah.
Untuk jamaah yang baru tiba
Untuk jamaah yang baru tiba di Makkah dan melakukan umrah, disarankan untuk menunaikan di malam hari. Ini untuk mempertimbangkan faktor cuaca dan kepadatan di Masjid Al Haram saat ini.
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Maskat Ali Jasmun mengatakan musim haji tahun ini di MAkkah cuacanya sangat panas.
“Maka pemerintah memberikan imbauan kepada jamaah dari Indonesia yang baru sampai ke Makkah baik dari Jeddah maupun dari Madinah sebelumnya ketika melaksanakan umrah, dilaksanakan malam hari karena siang sangat panas,” kata Maskat.