Mulukhiya merupakan hidangan khas Mesir yang enak dan murah. Sup kental berwarna hijau ini biasanya disajikan pada saat bulan Ramadhan atau saat Idul Fitri tiba. Dari tampilannya yang menawan dan menggoda selara, sudah bisa dibayangkan betapa lezatnya masakan satu ini.
Sup Mulukhiya dinilai sebagai makanan yang tidak sekadar enak, namun juga kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Untuk melengkapi kebutuhan harian, sup Mulukhiya bisa menjadi menu baru buat Anda.
Konon, kata mulukhiya ini diambil dari nama daun yang merupakan bahan utama kuliner Mesir ini. Jauh dari kata Arab, untuk pertama kali, daun mulukhiya ini pertama ditemukan di Filipina dan India. Namun siapa sangka, makanan ini telah menjadi favorit bahkan sejak zaman Mesir Kuno.
Hingga kini, penduduk Timur Tengah masih mengonsumsi makanan ini, seperti Libya, Yordania, Palestina dan Libanon. Jika tidak tahu, orang akan menyangka bahwa daun yang digunakan sebagai bahan utama sup ini akan mengira ini bayam. Maklum saja, warnanya yang hijau, serta bentuknya memang mirip dengan sayur bayam.
Resep Mulukhiya, Makanan Penuh Vitamin dari Mesir
Sementara itu, di negeri asalnya, Mesir, sup lezat ini terbuat dari daun mulukhiya yang dicampur dengan air kaldu, tumisan bawang putih, dan ketumbar. Tekstur mulukhiya yang lembut saat direbus membuatnya sangat lembut di lidah.
Orang Mesir biasanya menyandingkan sup ini bersamaan dengan nasi dan lauk lain seperti ayam, seafood, daging sapi, daging kambing, atau daging kelinci. Para ibu rumah tangga di Mesir, bahkan sering menambahkan potongan ayam atau daging yang umum disajikan khusus untuk anak-anak.
Rasanya memang nikmat, aromanya menggoda, dan harganya cukup terjangkau. Namun, selain dari sederet kenikmatan itu, rupanya sup ini juga kaya akan nutrisi. Daun mulukhiya mengandung kalsium dan fosfor tiga kali lebih besar dibanding kubis.
Daun ini kaya zat riboflavin atau vitamin B2 yang berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, pembentukan sel darah merah, dan menjaga kesehatan pencernaan. Sup ini juga mengandung 70% vitamin C dan 25% vitamin A yang dibutuhkan oleh tubuh tiap harinya.
Meskipun menyehatkan sup ini pernah dilarang untuk di konsumsi pada masa Dinasti Fatimiyah. Khalifah Al-Hakim Abu Ali Mansour yang memerintah pada masa itu melarang konsumsi mulukhiya karena dipercaya dapat menstimulasi hasrat seksual pada wanita.