Suasana musim dingin di Cairo dan makan malam di restaurant di atas sungai Nile terasa indah sekali pada Ahad 6/1.
“Bagi masyarakat Mesir, Sungai Nile merupakan sumber kehidupan. Semua penduduk Mesir bergantung pada sungai Nile,” tulis Pimpinan Pondok Modern Tazakka Kyai Anizar Masyhadi kepada TFAnews.com.
Mereka sangat menjaga kebersihannya. Tidak tampak sampah di permukaannya, meski rumah dan hotel-hotel besar menghadapnya ke sungai Nile.
Kyai muda ini menjelaskan, para tamu dan penduduk tampak asyik menikmati pemandangan indah. Derasnya air mengalir menyegarkan pandangan dan pikiran. Terlebih pemandangan itu dinikmati sambil menyantap kuliner menggugah selera. Rasanya luar biasa.
Peradaban Mesir
Sungai Nile merupakan salah satu sumber air yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan peradaban Mesir.
Negeri piramida ini menggunakan sumber daya alam ini sebagai sumber air untuk pengairan pertanian, transportasi, budidaya perikanan, wisata, pembangkit listrik, dan lainnya.
Pada zaman Fir’aun, sungai ini merupakan sarana transportasi andalan, bahkan bebatuan bangunan Piramida di Giza pinggiran Cairo, dikirimnya dari kota Luxor/Aswan yang berjarak 1000an KM dari Giza.
Sungai terpanjang
Ini adalah sungai terpanjang di dunia, melintasi 10 negara di benua Afrika. Panjangnya sekitar 6,696 KM, melewati berbagai negara antara lain; Tanzania, Burundi, Rwanda, Kongo, Kenya, Uganda, Ethiopia, Sudan dan berakhir Mesir.
“Orang Mesir mengatakan; Nile Hayat Misr : Nile kehidupan Mesir,” ujar Kyai Anizar