Virus Flu Burung Landa Arab Saudi, Ribuan Unggas Dinyatakan Mati

arab saudi flu burung

Bagikan

Warga dunia kembali dikejutkan dengan adanya laporan pemerintah Arab Saudi tentang keberadaan virus di negaranya. Virus tersebut diberitakan bisa menular dengan sangat cepat.

Laporan yang dilayangkan pihak pemerintah Arab Saudi kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) bahwa telah ada virus Flu Burung yang dikenal sangat mudah menular.

Kabar tersebut datang di saat dunia sedang sibuk menangani keberadaan virus corona dari Wuhan, Cina yang telah merenggut banyak nyawa.

Wabah virus flu burung tersebut, dikutip dari wartaekonomi.co.id, menyebar di wilayah Sudair Tengah, yang berada di sekitar 150 kilometer di sebelah utara Riyadh, Arab Saudi.

Mengutip dari berita resmi Kementerian Pertanian Arab Saudi, OIE menyatakan bahwa virus tersebut telah merenggut sekkurangnya 22.000 burung yang ada di sana.

Sebagai tindakan pencagahan, Pemerintah Saudi melakukan telah tindakan penyembelihan lebih dari 385.000 burung. Dikutip dari Russia Today (5 Feburari 2020), bahwa wabah tersebut terjadi untuk pertamakalinya sejak Juli 2018.

Selain di Arab Saudi, Vietnam Laporkan Kasus yang Sama

Pada Selasa lalu, sebuah laporan menyatakan bahwa telah terjadi wabah yang mengkhawatirkan, yakni virus burung melanda Vietnam, di mana jenis virus lain yang sangat patogen – H5N6 – menyebabkan kematian 2.200 burung di sebuah desa di utara negara itu.

Tak berhenti sampai di situ, pada 1 Februari lalu, Negara Cina yang telah dilanda virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, juga melaporkan hal serupa.

Cina melaporkan bahwa telah terjadi penyebaran virus flu burung H5N1 terdeteksi telah menyebar di Provinsi Human Tengah.

Namun begitu, dunia belum juga memberitakan dengan gencar tentang peristiwa ini. Virus H5N1 disebut sebagai salah satu virus yang juga mematikan, terlebih kepada mereka yang terkena kontak secara langsung.

Wartaekonomi menyebutkan bahwa hampir 60 persen pasien yang terjangkit virus H5N1 ini meninggal dunia. Sementara virus wuhan atau virus corona (nCov-2019) hanya menelan 2 persen dari korban yang terjangkit.