Haji qiran adalah melaksanakan ibadah haji dan umroh dalam satu niat serta satu pekerjaan sekaligus. Bagi jamaah yang hendak mengerjakan haji dengan cara ini, maka diwajibkan baginya untuk membayar dam.
Mengerjakan haji qiran ini dapat dipilih khususnya bagi para jamaah yang berhalangan untuk mengerjakan haji ifrad maupun haji tamattu’. Khsusunya bagi mereka yang tidak punya banyak waktu atau sedang sakit.
Lantas bagaimana cara pelaksanaannya? Berikut akan kami jelaskan caranya, satu demi satu.
Untuk para jamaah haji gelombang pertama mengambil miqat di Zul Hulaifah (Bir Ali), Kota Madinah, sementara untuk jamaah haji gelombang kedua, mengambil tempat miqat di Bandara King Abdul Aziz, Kota Jeddah.
Urutan Melaksanakan Haji Qiran
Pertama, jamaah diwajibkan untuk bersuci, mandi dan berwudhu. Kemudian berpakaian ihram, mengerjakan shalat sunah ihram, dan berniat mengerjakan ihram untuk haji dan umroh sekaligus.
Caranya, dengan mengucapkan lafal niat dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: “Aku sambut panggilan Mu ya Allah untuk berhaji dan berumroh.” atau mengucapkan “Aku niat haji dan umroh dengan berihrom karena Allah Ta’ala”.
Setelah itu, berangkat ke Kota Makkah. Di sepanjang jalan, jamaah dianjurkan untuk membaca talbiyah, shalawat kepada Nabi Muhammad, dan membaca doa.
Berdoa ketika sudah masuk Kota Makkah, bedoa saat masuk Masjidil Haram, berdoa saat melihat Ka’bah, melaksanakan thawaf qudum sebanyak 7 kali putaran.
Setelah itu, melaksanakan sa’i tapi tidak perlu memotong atau mencukur sebagian rambut. Dalam keadaan menunggu keberangkatan ke Arafah, jamaah tetap mengenakan pakaian ihram. Kemudian pada tanggal 8 Zulhijjah berangkat ke Arafah.
Arafah
Memperbanyak zikir, tasbih, dan membaca al0Quran saat tiba di Arafah sambil menunggu wukuf. Pada tanggal 9 Zul Hijjah, baru melaksanakan wukuf di Arafah. Mendengarkan khutbah wukuf, dilanjutkan dengan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara jamak daqdim. Kemudian berangkat ke Muzdalifah.
Muzdalifah
- Mabit di Muzdalifah sampai tengah malam.
- Mencari kerikil untuk melontar jumroh 7, 49 atau 70 butir.
- Berangkat ke Mina setelah lewat tengah malam.
Mina
- Tanggal 10 Zulhijjah melontar jumroh Aqobah 7 kali lontaran .
- Memotong / mencukur rambut
- Tahallul awal .
- Memotong dam
- Tanggal 11 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran.
- Tanggal 12 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. Bagi yang Nafar Awal setelah melontar jumroh meninggalkan Mina sebelum maghrib.
- Tanggal 13 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. Bagi yang Nafar Tsani setelah melontar jumroh meninggalkan Mina.
- Kembli ke Makkah
Makkah
- Melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’i. Bagi yang sudah sa’i ketika thawaf qudum tidak usah sa’i lagi.
- Tahallul tsani
- Memotong dam bagi yang belum.
- Melaksanakan thawaf wada’ bagi yang akan meninggakan Makkah.
- Berangkat ke tanah air bagi jamaah haji gelombang I dan ke Madinah bagi jamaah haji gelombang II.