Salah satu contoh kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW adalah ketika beliau tidak marah saat dilempar kotoran oleh kaum kafir Quraisy.
Akhlak Nabi Muhamad SAW itu merupakan teladan yang tak pernah lekam oleh zaman. Beliau tetap bisa menjaga emosi meskipun perilaku kaum Quraisy telah melampaui batas.
Pada suatu ketika, Abu Jahal bersama dengan beberapa orang kafir berencana melakukan perbuatan jahat kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu kafir mengusulkan agar melempar kotoran dari isi perut onta yang baru saja disembelih milik seorang penduduk di Makkah.
Tak lama setelah itu, salah satu kafir membawa kotoran onta tepat seperti yang telah mereka rencanakan. Setelah mendapatkannya, Abu Jahal melakukan hal yang sangat buruk dan tidak patut ditiru.
Mereka meletakkan kotoran tersebut tepat di punggung beliau saat beliau sedang mengerjakan shalat, tepatnya saat beliau sedang bersujud.
Merasa puas dengan kelakukannya, Abu Jahal dan orang kafir lainnya tertawa terbahak-bahak, naudzubillah min dzalik.
Pada saat itu, ada salahs atu sahabat yaitu Abdullah bin Masud yang hanya mampu melihat Nabi dengan kesedihan karena tak bisa berbuat apa-apa, mengingat Abu Jahal adalah orang yang sangat jahat.
Selang beberapa saat, kelakukan biadab Abu Jahal dan rekan-rekannya itu dilaporkan oleh Juwairiyah kepada Fatimah Az-Zahra, putri Nabi.
Mendengar kabar menyedihkan itu, Fatimah langsung berbegas menemui ayahnya yang tengah bersujud dalam kondisi tubuh yang penuh dengan kotoran dari isi perut onta.
Tak berpikir panjang, Fatimah langsung membersihkan punggung Nabi Muhammad SAW dari kotoran tersebut. Fatimah pun tak tahan melihat derita Rasulullah SAW. Ia pun memaki Abu Jahal dan teman-temannya.
Hinaan itu memang pantas diterimah oleh orang yang berbuat begitu biadab kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Meskipun usia Fatimah tergolong masih remaja, namun dirinya berani melontarkan kemarahannya tepat di depan Abu Jahal.
Akhlak Nabi Muhammad yang Patut Ditiru
Saat Fatimah masih membersihkan tubuh Nabi dan mengangkat kepala beliau, beliau memasrahkan perbuatan keji itu kepada Allah SAW seraya bedoa, “Ya Allah, Aku serahkan urusan kaum Quraisy kepada-Mu.”
Nabi Muhammad mengulangi doanya itu sebanyak tiga kali. Dilanjutkan dengan menyebut nama masing-masing kaum kafir yang melakukan berbuatan keji kepada beliau.
Mereka yakni Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, al-Walid bin Utbah. Selain itu Umayyah bin Khalaf, Uqbah bin Abu Mu’aith, dan Umarah bin al-Walid, dikutip dari Republika.com.
Munajat Nabi itu pun terdengar Abu Jahal dan teman-temannya. Itu membuat mereka merasa khawatir dan ketakutan. Terlebih dilakukan didekat Ka’bah.
Para kaum Quraisy itu menyakini doa Rasul itu akan terkabul. Nyata, nasib tragis pun dialami Abu Jahal dan teman-temannya itu. Mereka tewas mengenaskan dalam Perang Badar.