Dumat al-Jandal memiliki sejarah panjang. Ketika ditelusuri, sudah menjadi pusat kehidupan pada tahun 10 sebelum masehi. Hal itu disebutkan dalam inskripsi masyarakat Akkadia.
Akadia adalah kerajaan tua yang berpusat di Mesopotamia, tepatnya di kota Akkad dan sekitarnya. Bibel menyebut daerah ini dengan Akkad. Kerajaan ini menyatukan wilayah Akkad dan Sumeria. Balatentaranya menjelajahi daerah Selatan, seperti Dilmun dan Magan (Bahrain dan Oman) di wilayah Arab.
Dumat al-Jandal Jadi Ibu Kota Arab
Dulu kota ini adalah Ibu Kota Kerajaan Arab. Kadang orang menyebutnya Qedar (Qidri). Ini adalah nama lima ratu Arab berpengaruh yang memerintah kota tersebut. mereka adalah Zabibe, Samsi, Tabua, dan Te’elhunu.
Kota tersebut merupakan situs yang menjadi bagian penting dari kuil Ishtar. Masyarakat di sana dulu merujuk kepada kehidupan Mesopotamia yang menyembah dewa-dewi.
Dumat al-Jandal adalah kota tua yang runtuh di barat laut Saudi, tepatnya di provinsi al-Jawf. Lokasinya sekitar 37 KM dari Sakanah. Nama Dumat al-Jandal berarti batu-batu yang ada di daerah Dumah, karena cagar budaya dunia itu berada di daerah Dumah, satu dari 12 anak Nabi Ismail.