Berkunjung ke Kebun Kurma Tertua di Madinah, Destinasi Wajib saat Umroh

Wisata kebun kurma Madinah

Bagikan

Kurma, buah khas Timur Tengah yang rasanya manis, nikmat dan penuh gizi, tidak hanya sebagai komoditas, tetapi juga memiliki nilai historis yang erat kaitannya dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Nabi sendiri, sangat menggemari buah kurma. Beliau hampir setiap hari mengonsumsi buah yang penuh gizi ini, khususnya ketika beliau sedang berpuasa.

Buah kurma sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Timur Tengah. Pohonnya terus dibudidayakan hingga saat ini, tak terkecuali di Kota Madinah.

Perkebunan kurma yang cukup bersejarah di Kota Madinah, berlokasi di sisi timur Masjid Quba, berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Madinah. Kebun ini memiliki luas sekitar 25 hektar.

Kebun kurma ini milik Abdur Rahman Al Harby. Dirinya sudah mengelola kebun ini secara turun temurun. Kebun kurma ini sudah ada, bahkan sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.

Tumbuh sekitar 1.600an pohon kurma yang masih diambil buahnya hingga saat ini.

Masuk ke Kebun Kurma Masjid Quba

Untuk memasuki kebun ini, Anda perlu menyusuri jalan kecil beraspal yang membelah rumah-rumah warga. Hanya butuh waktu lima menit dari Masjid Quba untuk menuju ke sana.

Setelah itu, Anda akan menemukan sebuah gerban dan area parkir yang cukup luas. Serta ada sebuah toko bernama Al Barokah, yang menyediakan oleh-oleh khas Kota Madinah.

Rasanya memang belum lengkap perjalanan ibadah umroh tanpa menyempatkan diri untuk berkunjung ke kebun kurma ini. Para penyelenggara travel umumnya telah menyediakan spare waktu khusus untuk ke tempat ini.

Selain memang bersejarah, Anda juga dapat menikmati keindahan kebun kurma yang mungkin tidak bisa Anda dapatkan di tempat lain. Anda juga akan menyaksikan bagaimana buah berwarna hitam kecoklatan ini menggantung di dahan.

Melihat buah kurma yang masih menggantung di pohon memang menjadi sensasi tersendiri bagi warga Indonesia, yang umumnya hanya melihat kurma di meja makan atau di supermarket.