Kakek Supriadi Nggowes dari Tangerang Selatan, Selamat Sampai Makkah

Kakek Supriadi nggowes dari Tangerang Selatan sampai ke Makkah demi penuhi panggilan Allah SWTKakek Supriadi nggowes dari Tangerang Selatan sampai ke Makkah demi penuhi panggilan Allah SWT

Bagikan

Dulu, jamaah asal Indonesia berangkat haji menggunakan kapal laut bertenaga uap. Kapal laut bertenaga uap itu tidak cepat, hanya bisa melaju hingga 22 kilometer per jam.

Tak heran bila perjalanan haji menggunakan kapal laut memakan waktu hingga 49 hari. Setelah abad 20, teknologi kapal uap makin canggih, waktu tempuh pun bisa dipangkas hingga 25 hari.

Meski sudah mengalami peningkatan dari segi waktu tempuh, namun itu tak seberapa bila dibandingkan dengan perjalanan ke Saudi menggunakan pesawat terbang yang hanya memakan waktu 10 jam. Begitu terbangun dari tidur, jamaah haji Indonesia sudah tiba di Tanah Suci.

Kemajuan transportasi patut disyukuri. Kini jamaah haji asal Indonesia tidak lagi butuh persiapan yang begitu berat seperti saat dulu, ketika harus berjuang mengarungi ganasnya ombak Samudera Hindia demi memenuhi panggilan Allah SWT.

Meski begitu, ada seseorang kakek berusia 63 tahun, yaitu Suriadi, yang enggan menggunakan kapal laut, atau pesawat terbang untuk berangkat ke Tanah Suci. Dia memilih jalur darat, menggunakan alat transportasi ramah lingkungan: sepeda.

Mulanya, kisah Kakek Supriadi ini viral di media sosial karena berniat berangkat haji menggunakan sepeda. Niat tersebut benar-benar diwujudkan olehnya.

Kakek Supriadi nggowes dari Tangerang Selatan menuju Tanah Suci. Dia harus melewati jarak sejauh 8.000 kilometer dari tempat tinggalnya itu.

Setelah empat bulan perjalanan penuh tantangan itu, akhirnya Kakek Supriadi tiba di Tanah Suci dengan selamat. Dalam sebuah unggahan video di TikTok, tampak sang kakek melambaikan tangan begitu tiba di Kota Makkah.

Masih dengan peralatan yang ia bawa dari Indonesia, lengkap dengan tas punggung yang tidak lepas sejak berangkat, Supriadi melambaikan tangan ke para jamaah umroh.

Jamaah umroh yang menyaksikan kejadian langka itu pun berdecak kagum dengan semangat pantang menyerah si kakek. Bahkan mereka berebut swafoto dengan dia.

Tak hanya itu, para petugas di Masjidil Haram pun ikut kagum dengan si kakek. Terlihat seorang petugas menghampiri dan mencium kening si kakek yang berhasil memenuhi panggilan Allah itu.

Tidak hanya orang yang menyaksikan secara langsung saja yang ikut bangga dengan kegigihan Supriadi, warganet juga ikut merasa bangga. Doa-doa baik pun bertaburan di kolom komentar video itu.

Kita memang harus mendoakan Kakek Supriadi agar selalu sehat dan mampu menjalankan semua rangkaian ibadah haji dengan sempurna sehingga menjadi haji yang mabrur.

Kita patut mengaca kepada Kakek Supriadi, bahwa sesulit apapun perjalanan yang ditempuh, pasti akan berhasil jika ada niat yang kuat, lalu dijalankan dengan penuh keyakinan. Allah pasti memberi jalan dan kemudahan.