Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memastikan jamaah haji Indonesia akan mendapatkan konsumsi penuh selama penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024.
Pemenuhan konsumsi termasuk pada saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna. Di mana pada gelaran haji sebelumnya jamaah haji tidak mendapat konsumsi selama tiga hari di Armuzna.
Hal itu disampaikan oleh Kasi Konsumsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah Beny Darmawan di Kantor Daker Makkah, Rabu (22/5/2024).
“Khusus tahun ini alhamdulillah jemaah Indonesia selama di Arab Saudi akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Makkah, Madinah, maupun di masyair (Armuzna). Mereka akan makan 3 kali sehari dengan menu yang sudah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara, Indonesia,” kata dia.
Untuk mengantisipasi terjadinya pelayanan buruk pada jamaah haji, PPIH akan memberikan pelatihan kepada sebanyak 57 perusahaan penyedia layanan katering lokal.
“Penyedia konsumsi atau dapur telah kita seleksi, sudah siap melayani jemaah-jemaah yang ada di Makkah. Juru masaknya juga kita latih semua. Pelatihan meliputi 3 hari, pelatihan teori narsum dari tenaga profesional,” imbuh Beny.
Mengenai menu yang akan disajikan, Benny memastikan sesuai selera orang Indonesia, seperti nasi kuning, telur, sayur dan buah. Sedangkan menu khusus lansia, akan disesuaikan, misalnya dengan menyediakan bubur tim atau makanan lunak.
Jamaah Haji Dapat Jatah 84 Kali Makan dalam 28 Hari
Benny memastikan selama 28 hari di Makkah, jamaah haji Indonesia akan mendapat jatah makan sebanyak 84 kali. Maka pihaknya mengimbau agar jamaah tidak membawa makanan dari Indonesia.
“Tahun ini jemaah haji mendapat full makan, jemaah yang masih di Tanah Air tidak usah lagi membawa makanan kayak beras dan lainnya,” kata Benny.
Jadwal makanan saat di Armuzna, Benny menyebut, jamaah akan mendapat makan pagi di hotel sebelum berangkat ke Arafah pada tanggal 8 Zulhijjah.
Lalu saat berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) tanggal 8 (siang hari), 9, 10, 11 dan 12 Zulhijah para jemaah akan mendapatkan makan 15 kali. Penyedia katering berasal dari masyariq yang bekerja sama dengan PPIH.
“Di Armuzna, 15 kali makan. Enam kalinya di antaranya siap saji dari Masyariq,” ucap Benny.
Makanan cepat saji itu contohnya nasi rendang. Nanti para jemaah tinggal menghangatkan konsumsi tersebut di pemondokan.
“Nanti saat di pondokan tinggal dipanaskan, kita sudah siapkan steamer. Misalnya nasi rendang, nasinya saja yang dipanaskan, lauknya tidak. Kalau sudah dibuka jangan lewat dari 2 jam segera dikonsumsi,” katanya.