Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati ditargetkan bisa melayani penerbangan untuk haji pada 2019 sehingga calon haji tidak perlu lagi berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
“Minggu depan saya akan memanggil sejumlah pihak untuk membicarakan BIJB Kertajati dijadikan bandara haji. Pemerintah pusat kan tidak bisa memutuskan sepihak tapi harus didiskusikan dengan sejumlah pihak,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ditulis Minggu (13/1/2019).
Dikatakan Menhub, pemerintah pusat pada intinya mendukung BIJB Kertajati tahun ini bisa menjadi embarkasi dan debarkasi haji, mengingat bandara itu sudah memenuhi persyaratan sebagai bandara internasional.
Keberadaan bandara terbesar di Jawa Barat itu, katanya, memang untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dari dan ke Jawa Barat baik untuk haji, umroh, bisnis, hingga pariwisata.
“Landas pacu BIJB Kertajati sudah bisa didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 atau Airbus 380. Jadi bandara Kertajati sudah bisa disetarakan dengan Bandara Soekarno-Hatta,” kata dia.
Menhub mengatakan jika BIJB Kertajati tahun ini bisa digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan haji serta umrah, akan bisa mengurangi beban trafik di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sudah padat.
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan ingin BJIB Kertajati bisa digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan haji 2019 sehingga calon haji tidak perlu lagi terbang dari Bandara Soekarno-Hatta.
“Jawa Barat sudah memiliki bandara yang bagus dan berskala internasional. Untuk itu saya menginginkan tahun ini keberangkatan haji sudah bisa dilakukan dari BIJB,” kata Ridwan Kamil.
Gubernur mengatakan semua faktor pendukung untuk persiapan haji sudah dilakukan, termasuk mempersiapkan asrama haji.
“Asrama haji ada di sekitar wilayah BJBI Kertajati yang tahun ini bisa digunakan,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara.
Bandara Kertajati Jawa Barat (Istimewa)