Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh kebanjiran permohonan pembuatan paspor sejak awal Januari 2019. Salah satu pemicunya yaitu harga tiket penerbangan domestik yang jauh lebih mahal dibandingkan ke luar negeri.
“Ini salah satu penyebabnya banyak warga yang ingin transit di suatu negara sebelum berangkat ke suatu daerah lainnya dalam negeri,” ujar kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Muhammad Hatta.
Hatta mengatakan biasanya dalam sehari, pihaknya hanya mengeluarkan 100 formulir pembuatan paspor. Tetapi, sejak awal Januari, pihaknya mengeluarkan 200 formulir per harinya.
Dia juga menjelaskan berdasarkan hasil wawancara, para pemohon pembuatan paspor kebanyakan beralasan ingin transit di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, sebelum ke daerah tujuan di dalam negeri. Jawaban tersebut cukup mengejutkan Hatta.
“Rata-rata mengaku saat petugas bertanya, hendak transit di Kuala Lumpur,” kata Hatta.
Namun demikian, ungkap dia, tidak semua pemohonan beralasan ingin transit. Ada juga pemohon yang berniat mengunjungi keluarga di Malaysia.
Buat Paspor untuk Terbang ke Dalam Negeri
Fenomena ini juga sempat heboh di media sosial. Banyak pembicaraan tentang mahalnya tiket pesawat dari Banda Aceh ke Jakarta.
Alhasil, banyak orang memilih singgah di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.
Laman Facebook Khairul Laweung misalnya. Dia memposting paspor miliknya dengan menuliskan.
“Ada yang tau kenapa saya ke Jakarta sekarang harus pakai Pasport? Peu Tanda njoe ke Atjeh Loen! (Apa tanda ini Aceh saya).”
Seorang penjual tiket online, Mahdi membenarkan terjadinya fenomena tersebut. Sekarang ini, kata dia, banyak warga Banda Aceh membeli tiket berangkat ke Jakarta transit lebih dulu ke Bandara Kuala Lumpur.
“Pasti banyak, yang mau hemat, sama saya banyak juga yang beli ke KL (Kuala Lumpur),” kata dia.