Negara Turki merupakan negara besar yang berada di kawasan Eurasia. Turki dikenal sebagai negara Transkontinental. Bagaimana tidak? Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara.
Ibukota Turki berada di Ankara, namun kota terbesarnya adalah Istanbul. Maka, tidak heran kalau banyak orang yang mengira bahwa Istanbul merupakan ibukota dari negara Turki.
Dengan lokasi yang sangat strategis dipersilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan budaya Barat yang unik dan sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua peradaban.
Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur darat di antara Rusia dan India, Turki telah memperoleh kepentingan strategis yang bertambah pesat.
Banyak sekali tempat-tempat yang sangat indah, tapi kita bisa mendapatkan ilmu baru mengenai sejarah di Turki.
Ini dia 4 tempat yang wajib kamu kunjungi saat di Turki;
1. Pasabag (Monk Valley) Cappadocia
Pasabag merupakan suatu lembah yang cantik dengan formasi bebatuannya berbentuk seperti jamur raksasa.
Pasabag di Cappadocia merupakan tempat impian hunting motret. Bagaimana tidak, melihat hasil foto-foto dari Cappadocia seperti berada di alam mimpi.
Pasabag di Cappadocia terletak di jalan menuju Zelve, datang dari Goreme atau Avanos. Pilar-pilar bumi yang sangat luar biasa dapat dilihat di sini, di tengah kebun anggur, maka nama tempat yang berarti: kebun anggur Pacha.
Pacha berarti “Umum”, pangkat militer, dalam bahasa Turki dan itu adalah nama panggilan yang sangat umum.
Selain itu juga disebut Monks Valley . Nama itu berasal dari beberapa kerucut yang diukir di batu-batu tufa yang berdiri terpisah. Saat ini, ada kebun anggur dan sejumlah tuf kerucut berdiri tepat di sebelah jalan.
Tahukah kamu? Dataran unik yang berada di Cappadocia terbentuk dari erosi bebatuan vulkanik. Yaitu letusan gunung api purba yang menutupi wilayah ini dengan abu tebal, kemudian mengeras menjadi batuan lembut yang disebut tuff.
Lembah Pasabag berisi beberapa cerobong peri yang paling mencolok di Kapadokia dengan topi kembar dan bahkan tiga batu. Gaya ini unik bahkan untuk Cappadocia dan cerobong peri ini diberi nama cerobong peri berbentuk jamur.
Struktur alam yang menakjubkan adalah hasil dari erosi yang terjadi jutaan tahun yang lalu dan penduduk setempat sering menyebut batuan raksasa ini sebagai peri cerobong asap berbentuk jamur.
Menurut legenda, area ini dipercaya dihuni oleh peri yang tinggal di bawah tanah.
2. Ephesus
Ephesus adalah kota terbesar keempat di Kekaisaran Romawi timur, yang terkenal dengan Artemesium, Perpustakaan Celsus, dan sekolah kedokterannya.
Ephesus awalnya sebuah kota Yunani kuno di Asia Kecil, dekat muara Sungai Menderes, sekarang di wilayah Turki Barat, Selatan Smirna (sekarang Izmir).
Ephesus pada awalnya adalah kota Yunani kuno, namun kemudian direbut dan mengalami kejayaannya pada masa kerajaan Romawi.
Sejarahnya kota ini pernah hilang akibat gempa bumi, namun kemudian dibangun kembali dan menjadi salah satu “must visit place” jika sedang berkunjung ke Turki. Adalah Kota Selcuk di Provinsi Izmir yang beruntung memiliki situs reruntuhan kota kuno ini.
Walaupun sudah lama dibangun, tapi Anda masih dapat menyaksikan betapa kokoh dan berseni tinggi arsitektur pada masa itu. Banyak sekali fakta misterius dan menarik dari Ephesus.
Sejak jaman Romawi kuno mereka sudah mengetahui bahwa dunia itu bulat sekitar abad 1 sebelum masehi. Hal ini terlihat lingkaran yang berada di bawah kaki patung Raja Trajan. Yang menunjukkan kekuasaannya di dunia.
Pada satu titik selama periode Romawi, Ephesus adalah salah satu kota terbesar di dunia Mediterania dengan populasi sekitar 250,000 di abad pertama SM.
Sebelum menjadi kota yang dikenal seperti sekarang ini, Ephesus merupakan kota yang sangat berkembang karena perdagangannya.
Kota ini pun sangat kaya dan memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Konon banyak hal terjadi di Ephesus yang pernah menjadi sebuah kota raksasa.
Kota Ephesus terkenal dengan kuil yang merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia. Namun, kota ini pun hancur pada 401 masehi, dan gempa bumi pun terjadi.
3. Lake Acıgöl
Lake Acıgöl adalah sebuah danau di Daerah Aegean di Turki, di cekungan endorheik di persimpangan antara Provinsi Denizli, Provinsi Afyonkarahisar dan Provinsi Burdur.
Luas permukaannya sangat bervariasi sepanjang musim, dengan 100 km² di musim semi dan 35 km² di akhir musim panas, dengan kedalaman maksimum 1,63 m.
Danau ini terkenal karena cadangan natrium sulfat yang digunakan secara luas di industri dan operasi produksi natrium sulfat komersial terbesar di Turki ada di sini.
Terletak 60 km sebelah timur kota Denizli. Distrik dan kota di sekitar danau ini, dari barat ke timur, Bozkurt, Çardak, Dazkırı, dan Başmakçı.
Ketinggian danau adalah 836 m dan itu diumpankan terutama oleh mata air sulfat tinggi yang keluar dari garis patahan di sisi selatannya.
Danau ini diperkirakan mengandung 12,5 juta mt natrium sulfat di permukaan dan di air asin bawah permukaan, dengan kemungkinan cadangan total sebesar 70 juta mt, dan kemungkinan cadangan sebesar 82 juta mt.
Tingkat produksi tahunan pada akhir 1990-an adalah 100.000 ton, semua dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan sektor swasta.
4. Pigeon Valley, Cappadocia
Lembah Pigeon terletak di antara Göreme dan Uçhisar dan sangat ideal untuk berjalan, karena perjalanannya relatif mudah.
Nama ini berasal dari ribuan rumah merpati yang telah diukir ke dalam tuf lembut sejak zaman kuno. Meskipun mereka dapat ditemukan di seluruh Cappadocia, mereka sangat banyak di lembah ini.
Mereka diukir di mana pun ruang yang diizinkan, termasuk rumah gua dan gereja yang ditinggalkan. Di Cappadocia, merpati telah lama menjadi sumber makanan dan pupuk. Munculnya pupuk kimia telah mengurangi penggunaan kotoran merpati.
Namun, beberapa petani masih mempertahankan loteng mereka karena mereka bersikeras bahwa reputasi buah Cappadocian sebagai yang termanis dan paling lezat di Turki sepenuhnya karena kotoran merpati.
Nama situs ini diambil dari banyaknya sarang merpati yang terpahat pada bebatuannya. Burung-burung ini dimanfaatkan sebagai pembawa pesan penting oleh para penduduk gua di masa silam, sekaligus menjadi hewan peliharaan.