Perempuan Harus Baca! Tips Penting Mendaki Gunung Saat Haidh

hiking

Bagikan

Wah ternyata perempuan yang sedang haidh bisa ikut mendaki loh, asal mengikuti tips-tips penting dibawah ini:

  1. Kenali Tubuhmu Sendiri
dokter
dokter

Ya, ini yang pertama yang harus kamu lakukan. Kalau saat datang bulan biasanya rasa sakit kram-nya nggak karu-karuan dan bikin nggak bisa bangun dari tempat tidur, ya sebaiknya tidak mendaki gunung atau melakukan aktifitas berat. Isthirahat saja yang cukup dulu di rumah ya. Jangan memaksakan diri karena kamu yang tahu tubuhmu sendiri.

  1. Bawa Pembalut Kemana Saja

Selalu bawa pembalut lebih untuk antisipasi dan bawalah pembalut yang berukuran panjang dan tebal supaya bisa menyerap lebih banyak karena ketika kita beraktifitas mendaki gunung, biasanya lebih deras alirannya.

  1. Minum Air Putih yang Banyak
ilustrasi-rutin-minum-air-putih
ilustrasi-rutin-minum-air-putih

Nah, ini sebenarnya yang harus dilakukan setiap hari, tidak hanya saat datang bulan saja. Karena tubuh yang terhidrasi itu penting, setiap hari. Ketika sedang menstruasi saat mendaki gunung, minum banyak air putih akan membantu untuk meredakan rasa sakit.

  1. Jujur Kalau Sedang Datang Bulan kepada Teman Pendakian

Jujurlah pada teman-teman sependakian agar mereka lebih mengerti dan saling merawat, mengingatkan mu dan menghindari kejadian yang buruk.

  1. Bawa Suplemen Penambah Darah
suplemen penambah darah
suplemen penambah darah

Saat melakukan kegiatan berat seperti naik gunung kita membutuhkan zat besi lebih. Nah karena ketika kita sedang kedatangan tamu bulanan akan kehilangan banyak darah, suplemen penambah darah ini bisa membantu agar kita tidak cepat lemas.

  1. Minum Pereda Nyeri Haid
kunyit-asam-gula-jawa-minuman-herbal-pereda-nyeri-haid
kunyit-asam-gula-jawa-minuman-herbal-pereda-nyeri-haid

Bagi perempuan yang sering merasa nyeri saat haidh dianjurkan untuk membawa obat ataupun minuman ini. Untuk berjaga-jaga dan nyaman di perjalanan.

  1. Ganti Pembalut Setiap 4 jam Sekali

Nah, kalau tips yang ini sepertinya sudah sering disiarkan dimana-mana. Karena pembalut itu menampung darah kotor tentu saja banyak bakteri yang tidak baik untuk daerah kewanitaan. Jadi diusahakan mengganti pembalut setiap 4 jam sekali agar selalu merasa “segar”.

  1. Buang & Simpan Pembalut Bekas dengan Benar

Caranya pembalut bekas-nya diganti dengan pembalut baru dan yang bekasnya dibungkus dengan plastik pembungkus bekas pembalut baru-nya dan dimasukkan ke kantong plastik kecil. Nah kantong plastik kecil-nya dimasukkan lagi ke kantong plastik yang lebih besar dan biasanya disimpan di kantong samping carrier. Kenapa harus berlapis-lapis plastiknya? Ya agar bau amis atau bau anyir-nya tidak tercium. Ada juga yang bilang bagus ditetesin sedikit minyak kayu putih agar baunya lebih tidak tercium lagi.

  1. Selalu Berdoa
doa
doa

Jelas ini yang penting ya kawan-kawan.. jangan lupa berdoa.