Sejak Nabi Ibrahim AS membangun Ka’bah dan menyerukan ibadah haji ribuan tahun lalu, baitullah menarik perhatian raja dan penguasa. Bangunan ini tidak memiliki pintu atau atap saat kali pertama dibangun. Kemudian pintu Ka’bah dibangun.
Berikut ini adalah beberapa catatan tentang rumah Allah tersebut
Orang pertama pembuat pintu Ka’bah
Orang pertama yang membangun pintu ini adalah Raja Tubba. Ibn Hisham dalam biografinya mengatakan Raja Tubba membangun pintu tersebut jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.
Nama lengkapnya adalah As’ad Abu Kurib al-Himyari. Dia adalah penguasa Yaman (dulu disebut Himyar).
Literatur sejarah karya at-Tabari menjelaskan, Tubba adalah yang pertama kali menutup baitullah. Ia memerintahkan para pemimpin Suku Jurhum merawat bangunan itu dan membuat pintu, serta kunci untuknya.
Perubahan pintu
Pintu pertama terbuat dari material kayu. Kondisi pintu itu tidak berubah pada zaman Abdullah bin Zubair yang membuat pintu sepanjang 11 lengan pada tahun 64 H.
Pada 1045 H, pintu diganti lagi. Ada penambahan ornamen perak yang beratnya mencapai 200 pon dan pintu dicat dengan emas. Penambahan itu dilakukan di era Sultan Turki Usmani Murad IV.
Itu adalah pintu pertama yang memiliki elemen perak dan emas. Kondisi pintu tersebut bertahan sampai tahun 1356 H.
Tur keliling dunia
Pintu Ka’bah tertua adalah salah satu artefak bernilai sejarah tinggi. Benda tersebut dibawa keliling dunia sebagai kebanggaan.
Kini, pintu itu berada di Museum Louvre, Abu Dhabi, sebagai koleksi yang dijaga. Pintu itu berasal dari tahun 1045 H. Itu adalah pintu keempat Ka’bah, setelah pintu Tubba, Abdullah bin Zubair dan Al-Hajjaj bin Yusuf.
Ciri-ciri pintu tertua
Pintu itu terbagi menjadi dua bagian dengan hiasan geometris di atasnya. Jenis pelat logam khusus berkualitas tinggi dan tahan terhadap iklim digunakan dalam pembuatan pintu.
Karena itu, pintu tersebut memilki daya tahan selama lebih dari 300 tahun di tembok Timur al-Ka’bah.