Suasana di pinggiran danau adalah daya tarik Kota Rotorua New Zealand. Kalau sudah sampai ke New Zealand, orang biasanya akan mengunjungi kota tersebut.
Penduduknya tidak banyak, sekitar 70 ribu jiwa. Tempat tinggal mereka terpencar di berbagai wilayah. Suasana di sana cenderung tenang. Namun demikian, kota ini menyajikan pilihan wisata keluarga yang menarik.
Ada tiga hal menarik di sana, seperti dijelaskan berikut ini
Potensi panas bumi
Kota ini menyimpan potensi panas bumi yang masih sangat aktif, bahkan salah satu panas bumi paling menakjubkan di muka bumi. Ada kawasan bernama Te Puia. Ini adalah taman wisata alam yang dikelola dengan sangat apik.
Di dalamnya terdapat pusat konservasi burung kiwi, museum kebudayaan Suku Maori, dan pusat kerajinan tangan yang mempekerjakan pemuda setempat.
Kekayaan budaya
Keseruan kedua yang bisa ditemui di Rorotua adalah wisata budaya. Dikutip dari situs resmi pariwisata Selandia Baru, Rotorua merupakan rumah leluhur masyarakat Te Arawa yang bermukim di sini lebih dari 600 yang lalu.
Berbeda dengan Auckland, Hamilton, atau Waitomo, saya merasa lebih banyak menemui penduduk dengan etnis Maori di Rotorua.
Dari jendela bus, saya bisa dengan jelas melihat anak-anak Suku Maori berjalan berdampingan pulang sekolah dengan anak-anak keturunan Eropa.
Wisata petualangan
Rotorua menyajikan berbagai pilihan wisata petualangan untuk keluarga. Sedikit ke tepi kota, pengunjung bisa menjajal sajian atraksi yang memompa adrenalin seperti terjun payung, luging, hingga ke zorbing (mengendarai bola raksasa).
Kota ini juga dikenal memiliki salah satu sirkuit sepeda gunung Selandia Baru yang terbaik. Meski kota kecil, Rotorua memiliki bandara dengan rute internasional sebagai pintu masuk ke lapangan ski di North Island. Lokasi ski favorit di North Island adalah Gunung Ruapehu yang diselimuti salju saat musim dingin.