Mendengar kata turbulensi, kita segera terbayang situasi menakutkan di dalam pesawat. Kondisi pesawat terguncang akibat tidak adanya tekanan udara bisa membuat jantung terasa copot.
Tetapi, turbulensi sebenarnya merupakan situasi yang umum terjadi dalam dunia penerbangan. Meski dalam beberapa kasus turbulensi bisa berbahaya, situasi ini tidak perlu dikhawatirkan.
Para pilot sudah terlatih menangani kondisi pesawat ketika mengalami turbulensi. Bahkan, pilot kini sudah bisa mendeteksi potensi turbulensi melalui bantuan radar sehingga bisa mengantisipasi sejak awal.
Dikutip dari mentalfloss.com, turbulensi adalah gerakan udara yang tidak beraturan akibat perbedaan tekanan atau suhu. Seperti halnya angin, gerakan turbulensi kadang lambat hingga tidak terasa sama sekali.
Tetapi, turbulensi juga bisa kencang hingga membuat kabin pesawat terguncang. Namun umumnya saat terjadi turbulensi, guncangan kabin pesawat tidak terasa sama sekali.
Jika terasa, mungkin hanya guncangan kecil.
Sebelum terjadi, pilot sudah bisa memprediksi terjadinya turbulensi. Ada beberapa cara yang dipakai para pilot seperti mengandalkan prakiraan cuaca.
Prakiraan cuaca cukup membantu untuk deteksi turbulensi. Meski demikian, pilot tidak dapat menentukan secara pasti kapan dan di mana turbulensi berlangsung.
Sifat turbulensi sendiri bisa menyebar atau hanya di lokasi tertentu saja. Mengenai kondisi, pilot punya tiga cara untuk melakukan deteksi dini.
Mengenali Awan Cumulus
Jika bentuk awan tinggi dan vertikal dan atau bertambah tinggi, maka ada kemungkinan ada turbulensi di sekitarnya. Semakin cepat awan meninggi, kemungkinan guncangan yang timbul akibat turbulensi semakin buruk.
Turbulensi saat pesawat masuk ke dalam awan sangat berbahaya. Karena bisa saja di dalam awan itu muncul badai petir yang bisa membelah sebuah pesawat.
Udara yang Panas
Jika suhu udara tiba-tiba meningkat dan menjadi panas, maka akan terjadi turbulensi yang disebut dengan Convection Turbulence. Tergantung pada suhu dan ketinggian pesawat, Convection Turbulence ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang.
Arah Angin Saat Melewati Gunung
Arah angin di gunung bisa meluncur secara tajam saat pesawat lewat di atasnya. Kondisi ini bisa memicu terjadinya turbulensi. Perubahan arah angin di gunung bahkan bisa jatuh sampai bermil-mil.
Penumpang tidak perlu khawatir karena pilot sudah dilatih untuk mengatasi masalah turbulensi. Biasanya, pilot akan memperlambat laju pesawat atau mengubah ketinggian.
Kecelakaan akibat turbulensi biasanya terjadi karena penumpang duduk namun tidak menggunakan sabuk pengaman. Bisa juga karena sedang berjalan di lorong pesawat.