Beberapa maskapai berbiaya rendah (Low Cost Carrier/LCC) ramai-ramai menghapuskan pemberlakuan bagasi gratis sejak beberapa pekan lalu. Namun, AirAsia rupanya tak mengikuti jejak maskapai-maskapai tersebut.
Hal ini dipastikan oleh Direktur Niaga Air Asia Indonesia, Rifai Taberi, saat dihubungi Tfanews.com Senin malam, 18 Februari 2019.
“Kita tetap memberikan bagasi kepada penumpang domestik 15 kilogram ya, karena kita melihat penumpang kami belum siap menerima itu,” ujarnya.
Menurutnya, keputusan tersebut diambil pihak AirAsia untuk menghindari konsumen kaget lantaran belum siap menerima diberlakukannya bagasi berbayar. Ditakutkan hal itu akan berpengaruh pada industri penerbangan secara keseluruhan.
“Dengan beberapa banyaknya kejadian luar biasa yang terakhir ini terjadi, takutnya masyarakat kaget. Sementara industri ini sedang berkembang, sayang gitu lho. Demi untuk kepentingan revenue tambahan kalau sampai marketnya kaget kan kasihan. Volume turun kan impact-nya terhadap seluruh industri kan. Itu sih keputusan kami,” ucapnya menjelaskan.
Meski tak ikut-ikutan menghapus bagasi gratis, pihaknya mengakui bahwa peraturan yang memperbolehkan LCC memberikan tarif bagasi atau bagasi berbayar, memberi kebebasan pada setiap perusahaan sesuai kebijakan dan kebutuhan masing-masing.
“Semua airlines punya keputusan bisnis masing-masing lah. Mereka punya hitungan masing-masing dan ini hak semua airlines untuk melakukan strategi. Bisa saja dikasih bayaran bagasi tapi tiketnya murah. Jadi semua orang punya call yang berbeda-beda dalam hal ini. Kalau AirAsia tetap keputusannya melihat belum perlu dan kita tetap memberikan bagasi gratis 15 kilogram,” katanya.