Membersihkan gigi menggunakan siwak bukanlah hal yang banyak dilakukan mayoritas muslim Indonesia Indonesia. Padahal bersiwak adalah cara sunah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya penggunaan siwak di Indonesia adalah karena bahan dasar siwak yang bukan berasal dari Indonesia. Di Timur Tengah, siwak berasal dari pohon Arak (Salvadora Persica), pohonnya kecil seperti semak belukar, rantingnya kecil, berwarna putih, dengan serat lembut dan aroma yang khas.
Batang kayu siwak memiliki kandungan yang berkhasiat untuk kesehatan gigi dan mulut. Bahkan, World Health Organization (WHO) pada 1986 telah merekomendasikan penggunaan siwak untuk membersihkan gigi dan mulut.
Semua itu bukan tanpa alasan. Salah satu penelitian yang dilakukan sejumlah dokter gigi dari King Saud University (KSU), Arab menunjukkan, proses mengunyah siwak secara berulang menghasilkan getah segar dan silika yang berfungsi membersihkan dan memutihkan gigi.
Seperti halnya pasta gigi, siwak juga mengandung fluoride dan zat lainnya yang berfungsi melindungi lapisan email pada gigi. Antiseptik alami dalam siwak juga diketahui dapat membunuh mikroorganisme berbahaya dalam mulut dan menjadikan mulut lebih wangi dan segar.