Oleh Siti Aisyiyah
Goa Song Terus merupakan salah satu destinasi wisata di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pacitan terkenal akan destinasi wisata pantai dan goa, bahkan Pacitan disebut sebagai Kota 1001 Goa.
Manusia purba
Berbeda dari goa lain yang ada di Pacitan, Goa Song Terus tidak hanya menyajikan keindahan stalaktit dan stalagmit tetapi juga berbagai artefak dan fosil manusia purba yang diduga menjadi bukti adanya ‘kerajaan’ manusia purba di Jawa pada ratusan ribu tahun yang lalu.
Penemuan rangka manusia purba yang pertama sekitar tahun 1999 dan diduga usia fosil yang ditemukan sekitar 10.000 tahun. Fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan merupakan laki-laki yang berusia sekitar 40-50 tahun. Ditemukan dalam kondisi berbaring dengan kedua tangan menggenggam alat bantu dan alat dari tulang.
kemudian para arkeolog dan masyarakat sekitar setuju untuk menamainya Mbah Sayem. Selain itu ditemukan beberapa kepala makaka disekeliling kuburan Mbah Sayem yang ditutupi dengan daun pakis dan di atasnya diletakkan sepotong besar daging sapi bakar.
Artefak
Sejak diteliti tahun 1994 telah ditemukan lebih dari 70.000 artefak dan dilakukan terus penggalian intensif oleh tim gabungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional dan Museum Nasional d’Histoire NaturAlle Paris, Perancis.
Berjarak 3 km dari Song Terus ada Song Keplek yang merupakan goa tempat tinggal manusia ras Australomelanesid yang hidup sekitar 8.000-4.500 tahun lalu. Terdapat rangka manusia dewasa maupun anak-anak yang ditemukan di Song Keplek.
Hasil budaya mereka berupa alat serpih batu, alat tulang, dan alat cangkang kerang. Menurut salah seorang Arkeolog, melihat dari alat-alat yang digunakan diduga manusia purba setelah berburu membawa buruannya untuk dimasak karena pada masa tersebut api telah ditemukan.
Seorang peneliti muda, Mirza Ansyori mengatakan bahwa situs tersebut memiliki lapisan arkeologi panjang yang memiliki bukti peradaban masing-masing yaitu lapisan Terus (300.000-80.000 tahun lalu), lapisan Tabuhan (60.000-18.000 tahun lalu), dan lapisan Keplek (12.000-6.500 tahun lalu). Dua lapisan pertama menggambarkan kebudayaan paleolitik dan
Fasilitas yang ada di Goa Song Terus saat ini masih terbatas, karena fungsinya selain sebagai obyek wisata sejarah tetapi juga sebagai tempat eksplorasi penggalian. Fasilitas yang disediakan saat ini toilet umum, tempat parkir, dan warung.
Rencananya akan dibangun museum dekat situs yang disediakan lahan seluas 2 hektar oleh pemerintah. Akses menuju lokasi wisata dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.
Apabila ingin menaiki kendaraan umum maka ada bis yang akan mengantar ke terminal kemudian disambung dengan menaiki transportasi lain seperti ojek. Tiket masuk pengunjung hanya 3000 rupiah baik saat hari libur maupun hari kerja.
Yang dari luar kota
Jika anda ingin mengunjungi destinasi wisata Goa Song Terus dan berasal dari luar kota, maka transportasi umum yang bisa digunakan hanya bus antarkota ataupun antarpropinsi dan mobil travel yang bisa mengantar hingga terminal Kota Pacitan atau bahkan hingga destinasi wisata.
Tidak ada jalur kereta ataupun pesawat, kecuali anda turun di kota sekitar Pacitan seperti Solo atau Yogyakarta, dan melanjutkan perjalanan menggunakan bis untuk tiba di terminal Kota Pacitan. Anda bisa menikmati pemandangan alam yang masih asri di Kota Pacitan.
Belum ditemukan gedung-gedung menjulang, hanya bukit-bukit hijau dataran tinggi dan tebing-tebing yang berdiri kokoh di sepanjang perjalanan dari Kota Pacitan menuju Desa Wereng di Kecamatan Punung.