Rubiah Dan Iboih Selalu Dihatiku

Bagikan

Oleh : Susandra Karima

Birunya langit nan indah telah menyadarkanku bahwa inilah Serambi Mekkah. Dengan penduduk mayoritas muslim didalamnya.

Hari ini aku mendapatkan hadiah dari kakakku yaitu  voucher nginap dan snorkling  di Sabang.

Pasti kalian heran toh, kok kakakku baik banget, hehehe. Ya, itu dia berikan karena aku telah menjaga anaknya, saat dia sedang ada kerjaan di Serambi Mekkah ini. Baik banget kan dia, weeeww.

Singkat cerita aku berangkat dari pelabuhan Ulelee (Banda Aceh) menuju pelabuhan Balohan (Sabang)yang memakan waktu sekitar 60 menit dengan tarif Rp. 30.000.

Tibalah aku di pulau Weh ini. Aku langsung cari rental mobil sekalian guide dengan merogoh kocek Rp. 500.000 per hari.

Kemudian melanjutkan perjalanan ke Iboih untuk mencari penginapan beserta tempat snorkling yang keren abis pokoknya. Wah benar-benar deh, ini tempat keren bingittzzz. Thank you so much my sister mmuachh.

di Iboih, aku nyebrang lagi naik robin untuk sampai ke pulau Rubiah, yaitu area snorkling. Dan lagi-lagi ngeluarin kocek Rp. 450.000 untuk sewa robin, instruktur snorkling, 1 set pelampung, dan camera waterproff. Wahh bener-bener nih si kakak, nyenangi adiknya banget dahh.

Nih, aku mau cerita sedikit tentang pulau Iboih dan pulau Rubiah. Ini aku simak dari supir sekalian guide yak, jadi maaf-maaf aje kalau ada kesalahan yak.

Iboih dan Rubiah itu konon katanya, adalah sepasang suami istri. Iboih hendak pergi menunaikan ibadah haji, kemudian berpesan kepada Rubiah, agar tidak melanggar ajaran agama. Dan ternyata Rubiah melanggar amanat dari Iboih.

Iboih pun sangat marah sekali, kemudian ia menancapkan tongkatnya sehingga terbelah menjadi dua pulau yaitu pulau Iboih dan pulau Rubiah.

Nah, setibanya aku berada di pulau Rubiah, aku tak sabar untuk langsung snorkling. Wauuuuu suer tekewer kewerr,, cantik bingo. Aku bermain secara langsung bersama ikan-ikan cantik yang selama ini hanya aku lihat di televise saja. Kali ini aku dapat menyentuh langsung ikan-ikan tersebut.

Karang yang indah, sicakep Nemo ada didalamnya. Ahhhh pokoknya ini tempat yang paling cakep aku temui. Hari sudah senja, akupun harus kembali ke penginapan, untuk meluruskan badan ini.

Keesokan  harinya aku bangun terlalu pagi, supaya dapat melihat sunrise di nol kilometer. Alhamdulillah aku tiba disana. Aku langsung cari spot foto yang bagus disana, dan semuanya memang benar-benar bagus loh bagi kamu yang instagramable.

Aku langsung naik ke menaranya yang baru dibangun, capek memang, menaiki anak cucu tangganya. Tapi, setibanya diatas, uwoowww ruarr biasa, mau dari angle manapun kamu ambil foto, semuanya bagus-bagus gan.

Setelah dari nol kilometer aku lanjutkan untuk kegiatan kuliner. Di Sabang terkenal dengan sate gurita. Aku langsung cus kesana, lapar behhhh.

Kapan lagi makan gurita segar, akalu gak ke Sabang. Buruan guys. Ajak teman-teman dan saudara kamu untuk jalan-jalan ke Sabang, dijamin gak nyesal deh walaupun ngeluarin kocek besar. Aku aja gak nyesal apalagi kakakku, heheheh,,, pisss my sister.

Itu aja deh cerita singkatku malam ini, berhubung sudah deadline, maaf ya aku baru baca nih sayembaranya, semoga aku bisa menang ya, kayak anak muda film India, selalu menang di penghujung-penghujung. Mana tau kalau aku menang, aku bakal dikasih hadiah ke Sabang lagi deh sama kakakku.

Nanti aku suruh dia baca ini deh, pasti dia senang weewwwww.