Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur tengah membuat kajian pembangunan museum peradaban. Destinasi ini akan bercerita tentang evolusi peradaban manusia daerah itu sejak zaman batu hingga memasuki era revolusi industri 4.0 saat ini.
Sejarah peradaban manusia di Tulungagung lengkap sekali. Mulai zaman prasejarah. Ketika itu orang hidup masih berburu. Kemudian zaman orang asli Tulungagung mulai mengenal bercocok tanam. Zaman industri hingga saat ini orang hidup di era teknologi informasi.
“Semuanya ada. Sedang kami matangkan perencanaannya,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tulungagung Suharto di Tulungagung, Ahad (31/3).
Rencananya dimulai pada 2020
Museum peradaban dimaksud Suharto sedianya akan mulai dibangun pada 2020. Momentum itu diselaraskan dengan target Pemkab Tulungagung dalam mengupayakan kawasan selatan daerah itu sebagai taman bumi (geopark) nasional.
“Museum rencananya akan kami bangun di atas tanah lapangan Pasar Pahing yang kini belum termanfaatkan secara optimal,” katanya.
Besaran anggaran yang akan dialokasikan belum ditentukan. Hal itu sembari menunggu kajian sejarah dan rencana teknis dimatangkan.
Jendela sejarah
Museum peradaban diharapkan menjadi jendela sejarah dan kebudayaan. Sebab di museum ini nantinya, wisatawan, warga, siswa dan kalangan terpelajar lain, serta pecinta sejarah, bisa mengetahui evolusi manusia purba.
Hal itu ditandai dengan keberadaan Homo Wajakensis pada zaman batu (pleistosen), sekitar 40 ribu sebelum Masehi, hingga zaman modern sekarang. Ini nanti sekaligus untuk menunjang pariwisata . Agar wisatawan nanti datang dan mau tinggal lama.
“Kita ingin mereka berlama-lama di sini. Betah. Mereka juga tidak perlu lagi menginap di kota lain seperti Blitar, Trenggalek maupun Kediri, tapi cukup di sini karena fasilitas wisata dan budaya lengkap,” ujarnya.
Museum Wajakensis di Boyolangu yang sudah ada akan diintegrasikan dengan museum peradaban ini. Langkah itu menjadi pertimbangan tim peneliti.
Juga persiapan pembangunan museum peradaban guna mencegah terjadinya tumpang-tindih manfaat dan fungsi museum sebagai wisata edukasi sejarah.