Transportasi Jadi Kunci Pengembangan Pariwisata Sumatera Barat

Pantai Padang

Bagikan

Transportasi merupakan sarana dasar untuk pengembangan pariwisata di provinsi Sumatera Barat. Dengan transportasi yang memadai, pengunjung akan mudah mendatangi wilayah yang terkenal dengan rumah gadang dan aneka kuliner yang lezat itu.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Padang beberapa waktu lalu. Kalau transportasi sudah baik, maka kunjungan wisatawan meningkat. Ekonomi di Sumbar akan tumbuh. Untuk itu kata Irwan perlu dukungan untuk membenahi transportasi yang lebih memadai.

Kemajuan pariwisata

Kawasan Wisata Mandeh, Primadona di Selatan Padang yang Mencuri Perhatian

Pemerintah harus serius membangun akses transportasi darat dan transportasi udara supaya menjadi gate way destinasi wisata unggulan. “Sektor pariwisata tidak maju jika tidak dibarengi dengan transportasi yang memadai,” kata Irwan.

Gubernur mengatakan, pengembangan sektor pariwisata diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sumbar dibutuhkan sejumlah upaya, yaitu dengan cara penguatan promosi, peningkatan aksesibilitas dan didukung oleh keragaman atraksi guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar.

Penguatan promosi bertujuan agar calon wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan dapat mengetahui dengan pasti dan lebih akurat tentang tujuan atau tempat yang dapat dia kunjungi di Sumbar.

Banyak lokasi wisata yang belum berkembang

Irwan menambahkan sekarang ini masih banyak lokasi wisata yang tidak berkembang lantaran tidak didukung oleh infrastruktur transportasi yang memadai menjadi alasan wisatawan untuk tidak berkunjung ke lokasi wisata, karena sarana dan prasarana transportasinya kurang bagus.

“Apalagi saat ini, transportasi udara masih jadi menjadi kendala di sektor pariwisata, dengan kenaikan harga tiket dan bagasi berbayar berdampak pada penurunan jumlah pariwisata yang berkunjung ke Sumbar,” ujar Irwan.

Irwan mencontohkan salah satu objek wisata di Raja Ampat Papua. Meskipun lokasi wisata di sana dikenal memiliki keindahan laut yang sangat eksotik, tapi karena infrastruktur transportasinya jelek, maka kunjungan wisata ke sana masih terbatas. Pengunjung Raja Ampat masih lebih banyak bule-bule, sementara wisatawan lokal justru jarang karena terlalu mahal.

Gubernur menjelaskan keragaman atraksi juga memiliki peranan penting dalam peningkatan pariwisata, seperti adat budaya minangkabau, ‘Oyak Tabuik’ di Pariaman.

Perekonomian sektor pariwisata berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Juga  peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.