Wisata Halal Merebak, Jepang Serius Gaet Traveler Muslim

Wisata Halal Merebak, Jepang Serius Gaet Traveler Muslim

Bagikan

Jepang sudah jelas bukan negara Islam. Tapi nyatanya, Jepang serius membuka potensi untuk wisatawan muslim. Wisata halal makin berkembang di sana.

Seperti yang diungkapkan oleh Izumi Amano, Executive Director JNTO Jakarta bahwa wisata halal jadi program prioritas untuk mendatangkan wisatawan Muslim dunia. Berbagai cara pun dibuat agar turis Muslim lebih nyaman ke Jepang.

Wisata Halal Merebak, Jepang Serius Gaet Traveler Muslim

“Kita juga mengasosiasikan dengan pelaku wisata di Jepang, yang punya bisnis lokal. Bahwa wisatawan Muslim disediakan makanan halal misalnya, infrastruktur restoran juga muslim friendly dengan tempat ibadah yang bisa mendatangkan potensi wisatawan Muslim,” ujarnya saat dihubungi tfanews.com Jumat (12/4/2019).

Ia juga mengatakan, bahwa contohnya adalah restoran yang ada di Jepang. Di sana, sudah disediakan menu yang tidak mengandung unsur haram.

“Misalnya saja Ikkudo, yang juga ada cabangnya di Indonesia. Di sana ada menu yang tanpa produk babi atau alkohol, selain itu ada juga yang menyediakan tempat ibadah,” tambahnya.

Wisata Halal Merebak, Jepang Serius Gaet Traveler Muslim

Izumi juga menambahkan, wisata halal di Jepang ini juga digunakan untuk mencari pasar orang Indonesia yang mayoritas Muslim. Karena sifat orang Indonesia ke Jepang, umumnya untuk berburu aneka kuliner. Mereka pasti senang kalau ada makanan halal di Jepang.

“Orang Indonesia kalau ke Jepang itu sukanya berburu kuliner dan tempat-tempat cantik serta Instagrammable. Tentu hal ini juga membuat kita menyediakan berbagai fasilitas penunjangnya,” kata dia.

Wisata Halal Merebak, Jepang Serius Gaet Traveler Muslim

Beberapa wilayah pun kini juga terbuka dengan wisatawan Muslim. Dengan hal ini, menurut Izumi, diharapkan bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan Muslim.

“Karena orang Indonesia mayoritas Muslim, kita harap kedatangannya juga makin banyak. Persentasenya yang datang pertama kali 60 persen, sisanya yang sudah pernah datang, 40 persen. Kita harap bisa lebih dari 50% yang sudah pernah datang,” paparnya.