Guru Pondok Modern Darussalam Gontor (alm) Dr Dihyatun Masqon punya kesan tersendiri tentang ibadah haji.
Dalam sebuah video Youtube, tampak almarhum menjelaskan citra Muslim Indonesia di mata masyarakat berbagai negara ketika berhaji di Tanah Suci.
Dari Indonesia
“Dosen saya mengatakan, Anta min Indunisia, alhamdulillah, aktsaru ‘adadan minal muslimin. Kamu dari Indonesia? alhamdulillah negeri dengan Muslim terbanyak,” ujarnya dalam sebuah majelis taklim Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi).
Tak puas dengan pernyataan itu, dia menanyakan lebih rinci, apa buktinya? Guru beliau dari Aljazair, Turki, dan sejumlah negara, menceritakan pengalamannya berhaji.
Ketika Masjidil Haram sudah menjadi lautan manusia yang begitu padat, jamaah haji Indonesia masih bisa menggeser badannya dan mempersilakan jamaah haji lain, termasuk guru beliau, untuk masuk dalam shaf shalat berjamaah.
“Dikasih tempat sedikit walaupun mepet-mepet,” katanya tersenyum.
Mereka akhirnya dapat melaksanakan Rukun Islam kedua bersama-sama, meraih 100 ribu ganjaran, sebagaimana dikatakan Rasulullah. Kebaikan ini sungguh berkesan.
Pengalaman sama di Tanah Suci
Pengalaman yang sama juga dirasakan temannya dari Turki yang bekerja di pemerintahan negeri warisan Usmani. Orang tersebut memiliki gedung lima tingkat yang di kemudian hari diperuntukkan khusus untuk mahasiswa Indonesia.
Tak hanya akomodasi, makan mereka juga ditanggung. “Ini pesan haji yang luar biasa,” kata Ustaz Dihyatun.
Ribuan santri Pondok Modern Darussalam Gontor era tahun 2000-an hingga 2018 sangat mengenal ustaz satu ini. Kalau berpidato suaranya tegas.
Wajahnya menampakkan senyum. Siapa pun yang mendengar pidatonya akan tertegun karena berisikan kisah pengembaraannya belajar dan berdakwah antarnegara.
Ustaz Dihyah sudah tutup usia pada Rabu (28/2/2018). Meski sudah tiada, Ust Dihyah tetap menjadi pembicaraan para alumni Gontor di Tanah Suci, pada musim haji 2018.
Tim TFANEWS.COM sempat mengunjungi pusaranya di Kompleks Pemakaman Pondok Modern Gontor Ponorogo pada Ramadhan 2018. Di samping nisan bertuliskan namanya, tim terduduk mengucapkan salam dan mendoakan almarhum.
Tampak bunga-bunga layu di sekitarnya, pertanda peziarah mendatangi dan merindukannya sepekan terakhir.
Penulis: Abarahmasrina