Banjir Kuliner di Tanah Datar. Ada Apa?

Bagikan

Saat berkeliling pasar Van der Capellen, ternyata sangat sulit menentukan menu. Ada banyak sekali menu-menu menarik yang pas untuk sarapan. Ada lontong sayur, lontong pecel, ada aneka gorangan, ada sate padang, kerupuk kuah, mie goreng, katupek pitalah, lamang tapai dan lain-lain.

Untuk minuman juga sangat banyak. Ada aneka kopi, ayia aka atau cincau, dan air kawah daun. Air kawah daun ini merupakan minuman khas Minangkabau yaitu minuman seperti teh tapi terbuat dari daun kopi.

Akhirnya menjatuhkan pilihan untuk menukarkan koin dengan satu gelas ayia aka dan satu porsi lontong pakai mihun. Dua menu ini menghabikan tiga koin.

Agar lontong mie yang disiram dengan bumbu kacang ini makin mantap, ada baiknya dilengkapi dengan sala lauak. Di mana dengan satu koin saja, bisa mendapatkan beberapa potong sala lawuak. Hmm.

Alunan musik

Koin untuk menukar makanan

Sangat lezat. Selama pasar ini berlangsung sejak pukul 7.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, para pengunjung diselingi alunan musik khas minang. Sehingga saat para pengunjung menikmati makanan di saung-saung yang disediakan di bagian tengah pasar benar-benar merasakan kentalnya aura budaya Minangkabau.

Daya tarik Pasar Van der Capellen bagi kawula muda adalah tempat-tempat yang sudah didesain sesuai selera milenial. Ada banyak sekali spot yang instagramable.

Jadi anak-anak muda yang hobi bermain instagram bisa mendapatkan foto-foto menarik di pasar ini. “Ini adalah destinasi digital karena pasar ini sangat instagramable,” ujar Hijrah.