Galeri Nasional Hari Ini : Antara Seni dan Perempuan

Bagikan

Oleh : Samuella Christy

(Pelajar)

Rasanya, hampir semua warga Jakarta pernah mendengar nama galeri seni yang satu ini. Ya, Galeri Nasional Indonesia.

Galeri ini merupakan sebuah gedung milik pemerintah di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Fungsinya sebagai tempat perhelatan pameran seni rupa.

Aktivitas yang diselenggarakan dalam galeri seni tersebut tentu sangat beragam. Berbagai pameran, diskusi ilmiah, workshop, penampilan kesenian, seminar, dan kegiatan lainnya dapat dijumpai dalam Galeri Nasional. Menarik, bukan?

Tata tertib memasuki Galeri Nasional

Sebelum memasuki gedung-gedung yang ada dalam Galeri Nasional Indonesia, kita sebagai pengunjung selalu diperingatkan mengenai tata tertib selama berada di dalam gedung tempat bersemayamnya karya seni. Selanjutnya, tas dan jaket akan dititipkan di loker oleh pengawas setempat.

Segala hal itu dilakukan agar semua pengunjung tetap merasa nyaman selama menikmati karya seni dan juga demi keselamatan beberapa karya seni itu sendiri. Wah, benar-benar apresiasi yang luar biasa untuk karya para anak bangsa, ya!

Pameran tunggal

Galeri Nasional memanjakan penikmatnya dengan pameran tunggal bertajuk “Cinta Untuk Indonesia” karya Sasya Tranggono. Acara ini dikhususnya untuk memperingati Hari Perempuan sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Maret.

Karya sang perupa, Sasya Tranggono, digelar di Gedung D Galeri Nasional Indonesia. Puluhan karya hadir dalam simbol kupu-kupu, wayang, dan bunga.

Pastinya pameran itu menggugah mata para pengunjung. Selain itu, juga terdapat sebuah televisi di tengah-tengah ruangan yang akan  menampilkan proses dan wawancara bersama Sasya Tranggono sendiri.

Selain pameran seni, hari sabtu tanggal 9 Maret 2019 juga dilaksanakan seminar yang diberi nama “Into The Future”. Topik yang diangkat adalah seputar seniman wanita yang dari dulu kurang diperhatikan karyanya. Di samping itu, pembahasan juga berlanjut mengenai dunia seni modern yang erat kaitannya dengan globalisasi.

Pameran karya seni ini hanya berlangsung sampai tanggal 10 Maret 2019 dan dibuka dari pukul 10.00 WIB sampai 19.00 WIB. Memang singkat, tapi jangan kecewa dulu, peeps. Gedung A Galeri Nasional Indonesia juga menyimpan segudang karya yang siap membuat anda terpana sekali melihatnya. Penasaran ada apa aja?

Seluk beluk

Nah, kalau tadi sudah dibahas mengenai pameran karya seni milik Sasya Tranggono. Kali ini, mari kita telusuri lebih dalam mengenai Galeri Nasional Indonesia.

Galeri seni ini memiliki empat gedung utama, ruang auditorium, ruang seminar, dan beberapa ruang pameran tetap. Setiap pameran yang ada selalu bermacam-macam dan hampir seminggu sekali berbeda-beda. Menarik, bukan?

Setiap karya seni yang dipajang, diberi keterangan pula mengenai sang perupa dan makna yang tersimpan dalam maksud pembuatan karya tersebut. Sangat informatif, ya.

Jangan lupa, kita hanya bisa berdiri dalam jarak dua kotak ubin untuk melihat atau mengambil foto karya seni tersebut.

Pemutaran film

Ada beberapa pemutaran film mengenai proses pembuatan suatu bahan, misalkan karbohidrat. Film tentang serangga juga ada, loh!

Salah satu serangga yang ditampilkan dalam bentuk audio visual adalah kecoa. Uniknya, kita bisa mendengar suara dalam video dengan headphone.

Jika tadi kita sudah melihat-lihat berbagai karya seni yang disuguhi Galeri Nasional Indonesia ini, waktunya kita belanja pernak-pernik yang ada dalam Art Shop.

Di dalam toko ini, kita bisa membeli berbagai karya yang sempat dipajang tadi dengan harga yang terjangkau.

Selesai melihat-lihat dan membeli cenderamata, kita juga bisa bersantai sambil makan di kafe Galeri Nasional Indonesia yang terletak bersebelahan dengan Art Shop.

Selesai menghabiskan waktu untuk belanja, langsung cuss makan-makan, deh. Asik banget, nih, kalau pergi bersama gebetan atau keluarga.

Sampai di sini dulu ulasan yang dapat saya berikan mengenai seluk-beluk Galeri Nasional Indonesia.

Alasan saya memilih untuk merekomendasikan tempat wisata ini selain informatif dan sangat bermanfaat adalah karena begitu jarangnya anak muda zaman sekarang yang meluangkan waktu libur mereka untuk mendatangi tempat-tempat seperti ini.

Sesuai dengan pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, jangan ngaku kenal Jakarta kalau belum ke tempat unik dan menambah wawasan seperti ini!