Mengalami kemajuan
Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim ini, Siak mengalami kemajuan terutama dibidang ekonomi. Dan masa itu pula beliau berkesempatan melawat ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda. Istana Siak adalah oase yang menampilkan keindahan religi bersejarah. Istana tersebut mengadopsi keindahan arsitektur dua perdaban sekaligus, Eropa dan Timur Tengah.
Pilar dan lengkungan di beberapa bagian bangunan, lazim digunakan pada bagunan-bagunan mewah di Eropa dan Timur Tengah. Dekorasi taman nan elok berbalut hijau rerumputan menjadikan istana yang kelar dibangun pada 1893 ini begitu sedap dipandang.
Istana Asserayah Al Hasyimiah dirancang oleh arsitek dari Jerman yang mengadopsi gaya arsitek Eropa, India dan Arab dengan perpaduan Melayu Tradisional. Setelah berakhirnya masa kerajaan, istana yang digunakan sebagai kediaman resmi Sultan Siak kini menjadi tempat wisata.
Keindahan Istana terlihat mulai dari memasuki pintu gerbang Istana yang dihiasi sepasang burung elang menyambar dengan mata yang memancar tajam yang terbuat dari perunggu dan pada 4 buah pilar Istana di ujung puncaknya. Burung elang ini merupakan tanda kebesaran dan keberanian serta kemegahan Kerajaan Siak pada masanya.
Terdiri dari dua lantai
Istana Siak ini terdiri atas dua lantai. Semua pintu jendela berbentuk kubah dengan hiasan mozaik kaca sehingga memantulkan semua aksesori yang ada istana ke segala arah. Untuk lantai dasar Istana Siak terdiri atas enam ruangan yang masing-masing ruangan memiliki fungsi yang berbeda.
Di antara ruang itu, misalnya, ada ruang untuk menerima tamu, ruang sidang. Di dalamnya terdapat ruang besar utama yang terbagi atas ruangan depan
istana, ruang sisi kanan, ruang sisi kiri, dan ruang belakang. Sedangkan, lantai atas terdiri atas sembilan ruangan yang berfungsi sebagai tempat istirahat sultan, keluarga, atau kerabat sultan dan para tamu kerajaan. Semua aksesori yang terdapat dari ruang bergaya campuran Melayu, Arab, dan Eropa.