Keren! Layang-layang dari Jepang hingga Swedia Ada di Pantai Purworejo

Bagikan

Puluhan layang-layang unik dari berbagai negara menghiasi langit Pantai Ketawang, Purworejo. Dari Jepang hingga Swedia ada!

Festival layang-layang tingkat nasional digelar di Purworejo, Minggu (30/6) kemarin. Festival ini digelar untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Purworejo.

Tidak hanya diramaikan oleh peserta dari Indonesia saja, beberapa peserta yang berpartisipasi juga juga berasal dari Malaysia, Jepang, dan Swedia.

Layang-layang unik dengan berbagai bentuk ini terbang menghiasi langit Pantai Ketawang, Desa Ketawang, Kecamatan Grabag sejak, Minggu (30/6) pagi. Sedikitnya 55 klub ikut meramaikan gelaran Purworejo Kite Festival 2019 tersebut.

“Untuk peserta dalam Purworejo Kite Festival ada 55 dari Indonesia, kemudian diramaikan juga dari Malaysia, Jepang dan dari Swedia. Kite Festival ini sekaligus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Purworejo,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo AP ketika ditemui tfanews.com di sela-sela acara, Minggu (30/6/2019).

Ribuan warga pun tumpah ruah di Pantai Ketawang untuk menyaksikan gelaran festival itu. Para pengunjung bisa menyaksikan layang-layang unik dalam berbagai bentuk seperti spiral, biola, becak, angkringan pikul, keris empu gandring, lebah, monster laut hingga naga raksasa sepanjang 125 meter.

Beberapa kategori yang dinilai dalam festival itu meliputi kategori tradisional, dua dimensi, tiga dimensi, train naga dan rokakku. Nantinya, masing-masing kategori akan diambil juara yang akan mendapatkan tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan.

“Kategorinya ada 5 yang masing-masing juaranya akan mendapatkan tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan,” imbuhnya.

Sementara itu, Andreas (54) salah seorang peserta asal Swedia mengaku senang bisa berpartisipasi dalam ajang tersebut. Ia sendiri membawa 10 layang-layang jenis 2 dimensi. Salah satu yang menjadi andalan adalah layang-layang yang diberi nama seperti sungai di China yakni Yang Tse.

“Ini baru yang pertama saya ikut festival di Purworejo. Cuacanya bagus, angin cukup kencang, saya suka. Untuk layang-layang saya bawa 10 ada yang namanya Yang Tse seperti sungai di China,” ucapnya.

Untuk menaikkan sebuah layang-layang naga dengan panjang 125 meter, membutuhkan sedikitnya 10 orang karena bobot layang-layang saat terbang bisa mencapai tiga ratus kilogram. Rencananya festival ini akan rutin digelar setiap tahun dan bahkan diharapkan tahun depan bisa bertaraf internasional.