Pemerintah Kabupaten Bogor kini sedang gencar memasarkan hasil bumi. Setelah sebelumnya Manggis yang menjadi mayoritas ekspor ke Cina, sekarang giliran kopi Bogor yang mendapat tempat di Eropa.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bogor, Siti Nurianty mengatakan, untuk saat ini sudah ada orderan untuk mengirim sampel dari beberapa perusahaan di Negara-negara Eropa dan Afrika. Bahkan menurutnya untuk Belanda sendiri sudah memesan Kopi sekitar 200 Ton per tahunnya.
“Mereka sudah mengontak untuk mengirim sample dan akan kita tindak lanjuti pada panen ini, sekitar April atau Mei akan kita akan siapkan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Pameran Kopi diikuti Distanhorbun di Belanda. Acara dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 3 maret mendapat peminat dan kesan yang baik. Terutama mereka yang berasal dari negara-negara pengunjung Eropa.
Hal tersebut dikarenakan selama ini di kebanyakan luar negeri robusta nya belum fine, jadi masih berada di grade 2 atau 3, sedangkan kabupaten Bogor dalam kesempatan itu membawa yang kualitasnya sudah dinyatakan juara, termasuk yang juara di Paris, dimana sudah grade Fine.
Kenaikan
Dari data Distanhorbun, ada kenaikan luas areal kebun kopi di Kabupaten Bogor sejak tahun 2015 mengalami peningkatan, dari 2.957 Ha menjadi 6.227 Ha di tahun 2018. Hal tersebut menurut Nurianty merupakan keuntungan bagi kabupaten Bogor karena lahan bisa dimanfaatkan untuk mengemabangkan kopi baik itu Robusta ataupun Arabica.
Pada tahun 2018 sebanyak 3.607 ton kopi Robusta dihasilkan di tempatnya. Angka Arabica masih di 127 ton pada tahun yang sama.
Kendati demikian, kualitas robusta sudah ada di kelas fine. Tahun lalu kopi dari Kabupaten Bogor juga juara dan mendapat silver serta bronze di Paris.
Tahun lalu ada 23 kopi yang menjuarai di prancis. Dua diantaranya dari kabupaten Bogor. Itu semua hasil Panen Robusta yang menghasilkan kurang lebih sekitar 2000 ton per musim. “Sedangkan hamparan lahan sekitar 6000an hektar di Sembilan kecamatan,” ujarnya.
Dari jumlah panen sebanyak itu, para petani masih mengandalkan tengkulak untuk menjual hasil panennya. Hal itu masih disayangkan karena potensi kualitas yang bagus masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Distanhorbun Kabupaten Bogor saat ini gencar melaksanakan promosi dan pemberdayaan petani kopi. Upaya tersebut di antaranya memberikan bibit unggul dan peremajaan bibit. lainnya adalah memfasilitasi peralatan pasca panen. Juga terus aktif dalam membimbing para petani.
Ia menegaskan, bimbingan teknis dan study banding dilakukan dengan system jemput bola atau mengundang para kelompok petani ke kantornya.