Tiga Pesona Wisata Makam Tana Toraja, Pasti Memikat Hatimu

Bagikan

Oleh Dewinta Nindya Noviar Ardya Garini

Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan, dengan ibukota Makale. Wisata di sana berupa panorama alam yang indah berupa hamparan sawah luas menghijau, rumah-rumah adat Tongkonan dengan hiasan tanduk kerbau dan ukiran khas Toraja.

Di sana juga ada wisata purbakala berupa makam di dalam gua dan makam batu di atas tebing. Ada juga upacara adat kematian Rambu Solo, tradisi Ma’Nene mengganti pakaian mayat.

Semua ini hanya sedikit gambaran keindahan dan keunikan wisata alam Toraja. Dan inilah tiga pesona wisata makam Tana Toraja yang akan memikat hatimu.

Makam Batu Lo’ko’ Mata

Dalam bahasa Toraja, lo’ko’ artinya gua atau liang. Lo’ko’mata merupakan sebuah kuburan atau tempat pemakaman yang terbuat dari batu yang sangat besar. Lo’ko’mata terletak 30 kilometer dari kota Rantepao.

Tepatnya di lereng gunung Sesean, di desa Pangden.Terdapat lebih dari 20 liang pemakaman yang dipahat di dalam batu besar. Diameter setiap liang makam kurang lebih satu meter persegi. Dalam satu liang dapat diisi lebih dari satu peti mati.

Semakin tinggi posisi liang makam, maka semakin tinggi pula status sosial jenazah yang dimakamkan. Setiap liang lo’ko’mata terdapat sebuah pintu kayu yang dihias dengan ukiran khas Tana Toraja yang berwarna merah, kuning, hitam dan putih.

 Kete Kesu, Desa Indah Makam Bangsawan Toraja

Kete Kesu terletak di Desa Bonoran. Jarak ke sana sekitar 4 kilometer dari kota Rantepao, Tana Toraja. Kete Kesu menawarkan keindahan alam. Di sana terdapat warisan purbakala berupa kompleks pemakaman berdinding batu kapur.

Usianya 700 tahun. Di sana terdapat barisan rumah adat Tongkonan. Ada juga museum koleksi benda adat kuno Toraja dan pusat berbagai upacara adat Toraja.

Saat memasuki perkampungan, dapat kita saksikan barisan Tongkonan (rumah adat Toraja) dan Alang Sura (lumbung padi) yang saling berhadapan. Tongkonan-tongkonan di Kete Kesu diperkirakan berusia sekitar 300 tahun, memiliki ukiran indah, dihiasi tanduk kerbau yang tersusun rapi bertingkat, yang menandakan status sosial sang pemilik rumah.

Di Kete Kesu terdapat kompleks pemakaman yang berdinding batu kapur. diperkirakan makam-makam tua di sini berumur hingga 700 tahun. Di sekitar pemakaman dan di dalam gua tulang-tulang dan tengkorak berserakan. Erong atau peti-peti mati dipahat menyerupai bentuk perahu, kerbau dan babi. Ada juga Patene atau makam modern yang berbentuk rumah-rumahan.