Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pentingnya meningkatkan pelayanan untuk jamaah haji bersifat nonfisik. Tujuannya agar kualitas ibadah berhaji dapat meningkat.
Dia juga mengatakan, Kemenag sebagai penyelenggara layanan haji bersama sejumlah kementerian dan lembaga harus secara seimbang menggarap kualitas penyelenggaraan nonfisik seiring dengan yang sifatnya fisik.
Terdapat pelayanan sifatnya nonfisik seperti penyelenggaraan untuk manasik haji dengan penambahan wawasan ibadah lebih mendalam dan hal terkait lainnya.
Dengan pelayanan tersebut, maka jamaah dapat puas tidak secara fisik saja tetapi ada penambahan ilmu pengetahuan dan kualitas keberagamaan.
Sebab pengetahuan haji tidak hanya terkait tata cara manasik saja tapi juga soal filosofi haji. Bahwa ada makna lebih mendalam mengenai manasik haji seperti tawaf, sai, wukuf, dan sebagainya.
“Sehingga setiap jamaah haji setelah berhaji ada wawasan bertambah. Kemabruran harus mewujud meningkatkan kualitas manasik haji sehingga tahun depan juga berkorelasi positif untuk kualitas bangsa keseluruhan,” katanya.
Menurutnya kualitas penyelenggaraan fisik selama ini kerap digenjot seperti pelayanan akomodasi, transportasi, kesehatan dan lain-lain.
“Sebagai penyelenggara kita harus memahami betul apa yang sudah dianggap baik sebagian besar jamaah haji kita. Kita kedepankan rasa syukur apa yang baik agar kita bisa pertahankan hal-hal yang sudah baik ini,” kata dia.