Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir yang paling istimewah. Manusia yang paling disayang oleh Allah ini memiliki kisah-kisah yang kadang tidak masuk dinalar. Meski demikian, hal itu pernah terjadi.
Nabi Muhammad sebagai uturan Allah kepada umat manusia tentu sudah punya jaminan dari Allah berupa penjagaan yang maksimal. Rasulullah SAW merupakan Nabi dan Rasul utusan Allah yang bertugas menyampaikan wahyu Alquran kepada manusia.
Sebagai manusia yang paling dicintai, Allah senantiasa menjaga Rasul sepanjang hidupnya. Hari-hari yang dialami Nabi Muhammad SAW penuh dengan keanehan-keanehan yang sulit dicerna dengan logika.
Nah, berikut kami rangkum beberapa kisah menarik yang jarang diketahui. Kisah-kisah ini akan meneguhkan imam kita dan menekankan kembali bahwa Muhammad memang utusan dan rasul Allah.
Tiga Kisah Pilihan Keajaiban Nabi Muhammad
Batu yang Memberi Salam Kepada Rasulullah
Kisah pertama mengenai batu yang memberi salam kepada beliau ini berlangsung sebelum Muhammad diangkat menjadi Nabi. Yaitu ada sebuah batu yang memberi salam kepada Nabi.
Mendengar hal itu, sikap Rasulullah SAW dan para sahabat justru biasa saja, tidak ada yang pernah berpikir untuk memungut atau membawa pulang batu tersebut. Mereka tidak pernah berpikir untuk dijadikan penangkal atau alat terapi jika beliau sakit.
Dari sahabat Jabîr bin Samrah, ia berkata bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah memberi salam kepadaku sebelum aku diangkat menjadi nabi. Sesungguhnya aku mengetahuinya sampai sekarang” [HR. Muslim]
Tiang Masjid dari Batang Korma Menangis
Kisah unik dan menarik lainnya ketika zaman Rasulullah adalah kisah tangis tiang masjid yang berasal dari batang korma. “Dari Jâbir bin Abdillâh ia berkata: “Jika Rasulullâh berkhutbah beliau bersandar kepada batang kurma di salah satu tiang masjid.
Tatkala mimbar telah dibuat dan beliau duduk di atasnya, tiang tersebut menangis bagaikan rintihan seekor onta, semua orang yang ada dalam masjid mendengarnya. Lalu Rasulullâh turun dan mengusapnya, barulah ia diam”.
Dalam hadist ini dijelaskan bahwa tiang itu merasa sedih karena Rasulullah tidak lagi menjadikan dirinya sebagai sandaran. Mendengar tangisan tiang tersebut, Rasulullah mengusapnya agar berhenti. Namun tidak untuk mencari keberkahan darinya.
Pohon Berjalan Kepada Nabi
Kisah selanjutnya berasal dari pohon yang berjalan kepada Nabi SAW. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits berikut:
Dari Ya’la bin Murrah ats-Tsaqafy, ia berkata: “Ketika kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, kami berhenti di suatu tempat, lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur. Tiba-tiba datang sebatang pohon berjalan membelah bumi sampai menaungi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Kemudian ia kembali lagi ke tempatnya semula. Tatkala Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, aku sebutkan hal tersebut kepada beliau. Beliau berkata: “Ia adalah pohon yang meminta izin pada tuhannya untuk memberi salam padaku, lalu Allah Azza wa Jalla mengizinkannya“.
Namun, meskipun nabi dan para sahabat mengetahui bahwa ada pohon yang bisa berjalan, tidak ada di antara mereka yang mengkeramatkan pohon tersebut sebagaimana kebiasaan orang-orang terhadap pohon yang dianggap sakti.