Penyebaran virus corona yang semakin masif membuat Perintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan pemberhentian ibadah umroh sementara bagi para jamaah, hal itu berimbas pada tertundanya ribuan jamaah asal Indonesia.
Pemerintah, melalui Badan Dina Umroh dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) meminta kepada para penyelenggara travel umroh untuk merencanakan ulang jadwal pemberangkatan ibadah haji.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim menyatakan bahwa hal itu sudah menjadi kesepakatan antara pihak kementerian dan lembaga dengan perwakilan maskapai dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
“Kami mendorong PPIU (travel umroh) untuk melakukan proses jadwal ulang. Biar proses refund hanya untuk visa saja sebagaimana kebijakan dari Saudi,” kata Arfi seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, Senin, 9 Maret 2020.
Selanjutnya, Arfi meminta kepada segenap jamaah yang sudah mendapatkan jadwal pemberangkatan namun ditunda akibat kebijakan Pemerintah Saudi agar bersabar sambil menunggu kebihakan selanjutnya.
Hal tersebut disampaikan mengingat pihak PPIU juga mengelami nasib serupa, mereka masih menunggu keputusan terbaru dari Saudi, sambil menjadwal ulang keberangkatan jamaah yang tertunda keberangkatannya.
Mengenai penjadwalan ulang, Arfi mengatakan bahwa jamaah yang keberangkatannya ditangguhkan mendapat jadwal keberangkatan prioritas. “Dan, jemaah tak akan dimintai biaya tambahan,” kata Arfi.
Selain itu, Kemenag juga meminta kepada agen travel umroh agar menutup sementara pendaftaran umroh baru hingga ada keputusan baru dari Pemerintah Saudi.
Agen travel diminta untuk terlebih dahulu mengatur ulang penjadwalan bagi para jamaah yang tertunda keberangkatannya akibat kebijakan baru dari Pemerintah Saudi.
Kebijakan Garuda soal Ibadah Umroh
Maskapai Peenerbangan Garuda Indonesia mengumumkan pihaknya akan membuka kembali rute perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi per Minggu 15 Maret 2020.
“Saya ingin sampaikan kepada bapak dan ibu sekalian bahwa info umrah ke Arab Saudi akan kembali dibuka, 15 Maret. Ini menjadi kabar yang menggembirakan,” ujarnya di Jakarta, Minggu (8/03), dikutip dari Rakyat Merdeka.
Hingga saat ini, kata Irfan, Garuda Indonesia masih menjalankan armadanya ke Arab Saudi. Karena, hal ini sebagai kewajiban maskapai kepada penumpang yang telah memiliki tiket pulang ke Indonesia.
“Saya tidak mengatakan ini evakuasi atau pemulangan. Tapi ini kewajiban kami bagi yang sudah membawa tiket pulang. Ini kelihatannya berlangsung beberapa hari lagi, masih ada 4.000-an jemaah yang di sana,” katanya.