Makassar adalah salah satu kota di indonesia yang terkenal memiliki ragam kuliner yang sangat khas. Selain Coto Makassar, kota ini juga memiliki kuliner yang siang memanjakan lidah para pencicipnya.
Berikut enam kuliner makassar yang harus kamu coba:
Es Pisang Ijo
Sesuai dengan namanya, es pisang ijo ini terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau. Adonan tersebut dibuat dari tepung, air, dan pewarna hijau yang terbuat dari campuran air dengan daun suji atau pandan. Cara memasaknya dengan mengukusnya di dandang. Kuliner yang satu ini pun sudah tersebar dan mudanh ditemui di penjuru indonesia.
Sup Konro
Kuliner yang satu ini memang cukup populer di Sulawesi Selatan. Sup Konro biasanya dibuat dengan bahan dasar iga sapi atau daging sapi. Yang menjadi ciri khas dari kuliner satu ini adalah kuahnya yang berwarna coklat kehitaman. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam.
Mie Titi
Selain sup konro, Makassar juga memiliki kuliner khas yang berbahan baku Mie loh! namanya Mie Titi. Berbeda dengan kuliner lain, mie titi terbuat dari mie basah yang digoreng sehingga teksturnya berubah menjadi seperti mie lidi. Hal yang menarik dari kuliner ini adalah kuah kentalnya. Kuah kental mie titi terbuat dari perpaduan air, telur, dan tepung kanji. Selain itu kita juga bebas menentukan toppingnya seperti ayam, udang, ikan dll.
Sop Ubi
Sop ubi ini berbahan dasar ubi kayu atau singkong yang sangat mudah diperoleh di Makassar. Sekilas makanan yang satu ini terlihat mirip dengan soto. Namun bedanya kuah dari sop ubi lebih bening dan tidak berwarna kuning pekat seperti kuah soto.
Pallubasa
Jika dilihat Pallubasa ini hampir mirip dengan Coto. tetapi memiliki aroma kuah yang sedikit berbeda. Selain itu santannya lebih kental dan serbuk kelapa sangrai terasa menyatu dengan kuahnya. Pallubasa biasanya berisi aneka campuran daging dan jeroan sapi. Selain sapi, Pallubasa juga terkadang berisi daging dan jeroan kerbau,
Pisang Epe
Pisang kepok yang sudah dikupas dipanggang di atas bara api hingga setengah matang. Setelah itu pisang diletakkan di atas alat yang terbuat dari balok kayu untuk kemudian ditekan hingga berbentuk pipih atau agak gepeng. Lalu pisang tersebut dipanggang lagi. Setelah proses pembakaran selesai, pisang disajikan dengan guyuran lelehan gula merah beraroma durian atau nangka.