Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan Bandara Tjilik Riwut menjadi pintu masuk kemajuan wilayahnya. Dari situlah wisatawan akan berdatangan. Mereka akan menjadi pembangun perekonomian daerah tersebut.
Rencana awal terminal baru Bandara Tjilik Riwut selesai dibangun pada tahun 2018. Akan diresmikan secara langsung oleh presiden pada Februari 2019 lalu. Namun karena sejumlah kendala, akhirnya rencana tersebut terus mengalami penundaan.
Dampak positif
Operasi terminal baru itu memberikan dampak positif terhadap Kalteng. Selain terhadap aktivitas penerbangan di bandara, juga sebagai pintu gerbang pertama dan utama bagi daerah.
“Terminal baru ini sangatlah megah dan mewah. Tentu akan memberikan kenyamanan bagi setiap penumpang. Yang akan berangkat maupun datang melalui Bandara Tjilik Riwut nantinya,” kata Sugianto.
Orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu ingin keberadaan terminal baru diimbangi dengan frekuensi penerbangan yang tinggi. Tentunya dengan berbagai rute ke sejumlah wilayah di penjuru Tanah Air.
Untuk itu, diperlukan sejumlah upaya. Salah satunya memacu percepatan dan peningkatan kualitas perekonomian di daerah.
Meningkatkan konektivitas
Menurutnya, jika perekonomian di daerah semakin baik maka akan memberikan dampak secara langsung, terhadap peningkatan kebutuhan penerbangan oleh masyarakat dalam menunjang keperluan usaha yang mereka miliki.
“Makanya kami akan berupaya secara maksimal, menarik minat pengusaha untuk berinvestasi di Kalteng. Sehingga dapat meningkatkan serta memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegas Sugianto.
Selain itu, Pemprov Kalteng juga akan mengembangkan berbagai sektor potensial, seperti pariwisata yang ada di sejumlah kabupaten/kota yang kian diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.