Mengenal Gunung Agung, Destinasi Favorit Para Pendaki yang Kembali Erupsi

Bagikan

Salah satu kawasan wisata di Bali, yaitu Gunung Agung, kembali mengalami erupsi, Kamis malam, 10 Januari 2019.

Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 26 detik.

Gurung Agung yang berada di Provinsi Bali kembali mengalami erupsi, Kamis malam, 10 Januari 2019.

Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 26 detik.

Gunung Agung di Bali. (dok.Instagram @dolanbareng_id/https://www.instagram.com/p/BscWVfPFMHX/Henry

Gunung Agung memang merupakan salah satu objek wisata di Bali yang cukup terkenal. Gunung yang berketinggian 3.014 meter diatas permukaan laut (dpl) ini  dipercaya sebagai tempat tinggalnya para roh leluhur masyarakat Hindu Bali.

Letusan terakhirnya terjadi sekitar 1963 dan mengakibatkan kehancuran yang cukup parah, terutama di Kabupaten Karangasem.

Saat ini, Gunung Agung berada pada status siaga atau level III. Masyarakat sekitar dan pendaki, pengunjung, wisatawan diminta tidak berada, tidakmendaki dan tidakberaktivitas apapun di radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Kawasan ini memang banyak digemari para pendaki. Berada di ketinggian diatas 3000 meter sudah pasti bisa melihat alam Bali dan daerah sekitar secara sempurna.

Dilansir dari laman Panduan Wisata Bali, pengunjung tak hanya dibius oleh pemandangan alam di sekitar Gunung Agung yang eksotis, juga Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok bisa terlihat dari puncak gunung yang terkenal ini.

Selain Rinjani, keindahan gugusan Kepulauan Nusa Penida bisa ikut dinikmati dari puncak gunung. Begitu juga dengan Pantai Sanur serta Gunung dan Danau Batur yang bisa dinikmati dan dipandangi sepuasnya dari daerah tertinggi Gunung Agung.

Namun untuk saat ini, ada baiknya mengkaji lebih dulu perkembangan di kawasan Gunung Agung. Itu karena zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.