Menyeruput Es Kopi susu Sagaleh yang Ngangenin

Kopi khas Banyuwangi

Bagikan

Es kopi susu saat ini tengah heboh di sejumah kota di Indonesia. Peluang ini pun diendus salah satu brand kopi asli Indonesia, Sagaleh. Kini, berawal dari es kopi susu racikanya, kedai kopi Sagaleh telah ekspansi baik dari aspek jumlah kedai maupun varian produk yang ditawarkan.

Co-Founder Sagaleh Dhydha Maryudha mengatakan, brand yang didirikan oleh enam bersaudara ini memang awalnya fokus untuk menghadirkan es kopi susu. Langkah ini bermula pada April 2017. “Kami memilih bisnis kopi karena kami berenam memang pecinta kopi,” kata Dhydha.

Dari sekian banyak varian olahan kopi, keluarga pengusaha kuliner Minang ini lebih memilih untuk fokus pada es kopi susu. Es kopi susu dinilai lebih mudah diterima baik bagi coffee addict maupun penikmat minuman dingin yang ingin menjadikan kopi sebagai ‘teman’ sehari-hari.

Selain itu, es kopi susu sangat cocok disajikan dalam konsep coffee to go. Konsep ini pun memang sengaja diambil sebagai langkah awal bagi Sagaleh, karena konsep coffee to go tidak membutuhkan tempat usaha yang luas, dan dapat menyajikan kopi yang praktis serta dapat dinikmati di mana saja.

Perintisan

Es kopi

Awalnya, konsep coffe to go ini dirintis di daerah Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bermodal penawaran kepada sejumlah kerabat dan teman dekat, kemudian disalurkan lewat ojek online, es kopi susu Sagaleh mendapat respon yang sangat positif. “Dulu pada masa awal dalam sehari kami dapar menjual 70 cup,” ujarnya.

Respon yang positif pun membuat penjualan sempat mencetak rekor. Seiring dengan ‘hype’ es kopi susu, Sagaleh yang membanderol produknya dengan harga Rp 15 ribu per cup pun sempat menjual hingga 800 cup dalam sehari.

Dari situ lah, kemudian Sagaleh melakukan ekspansi. Hingga akhirnya, kini Sagaleh telah memiliki tiga kedai dengan konsep yang berbeda-beda. Pertama, kedai di kawasan Sambas. Kemudian kedai di Pondok Indah Mall. Ketiga, kedai dengan konsep yang lebih cozy dan luas yang diberi nama ‘Rumah Sagaleh’.

Jika dirata-rata, lanjutnya, saat ini setiap kedai mampu menjual sekitar 300 cup kopi. Produknya berbeda dibanding kedai lain. Karena memiliki bahan dan proses pembuatan yang berbeda.

“Dalam meracik kopi, kami sengaja untuk memilih menggunakan moka pot. Dengan begitu, maka kopi yang dihasilkan memiliki rasa yang strong dan tekstur yang menonjol,” kata dia.

Soal biji kopi, Sagaleh menggunakan signature blend. Terdiri dari 70 persen kopi arabika dan 30 persen robusta. Selain itu, Sagaleh pun menyajikan es kopi susu dengan gula putih yang dicampur dengan racikan rempah-rempah ‘rahasia’.