Umar bin Khattab merupakan sahabat Nabi yang paling terkenal sebagai pribadi yang tegas dan penuh wibawah, bahkan riwayat lain menyatakan bahwa dirinya adalah pemimpin yang cukup galak.
Siapa sangka bahwa Sayyidina Umar bin Khattab pun bisa menitikan air mata membasahi pipinya kala melihat derita yang dialami Nabi Muhammad.
KH Ali Mustafa Yaqub dalam bukunya Islam di Amerika menyatakan bahwa suatu ketika seorang wanita Anshar mengetahui tempat tidur Nabi Muhammad SAW yang sangat sederhana.
Melihat tempat tidur yang begitu buruk, wanita Anshar itu berinisiatif untuk menggantikannya dengan yang lebih bagus, yaitu dengan kasur yang terbuat dari wol.
Melihat tempat tidurnya diganti, Rasulullah bertanya kepada Aisya, “Apa ini?” sambil menunjuk ke kasur wol di tempat tidurnya.
Aisya lalu menjawab, “Tadi ada seorang wanita Anshar yang datang ke sini, setelah melihat tempat tidur Nabi, ia menggantinya dengan wol.”
Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah menyuruh Aisya untuk emngembalikan kasur tersebut kepada si wanita Anshar. Namun Aisyah menolak mengembalikannya, dan menginginkan kasur itu tetap berada di tempatnya.
Mendengar Aisyah menolak, Nabi pun menyuruhnya lagi hingga tiga kali berturut-turut. Beliau mengatakan, ” Wahai Aisyah, seandainya aku mau, gunung-gunung itu akan dijadikan emas dan perak oleh Allah kepadakuk.”
Umar bin Khattab Menangis
Lebih dari itu, Abdullah bin Mas’ud mengatakan bahwa dirinya pernah menyaksikan Nabi Muhammad tidur di atas tikar.
Ketika Nabi terbangun, Mas’ud mengusap punggung beliau sambil berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan saya mengambil hamparan di atas tembikar ini untuk menjaga badanmu?”
“Apalah artinya dunia bagiku? Aku di dunia ini tidak lebih dari seorang yang sedang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkan pohon itu,” jawab Rasulullah.
Sementara itu Sayyidina Umar bin Khattab menangis saat meilhat Rasulullah tidur di atas tempat tidur yang seperti itu.
Ketika melihat tangisan Sayyidina Umar, Rasulullah pun bertanya: “Mengapa engkau menangis, Wahai Umar?”
Sayyidina Umar pun menjawab, “Saya teringat Kisra (raja Persia) dan Kaisar (raja Romawi). Anda adalah Nabi Allah, tidur di tempat seperti itu.
Sementara mereka tidur di atas ranjang-ranjang emas, dan pakaian mereka adalah kain-kain sutera yang bagus.”
Mendengar hal ini, Rasulullah SAW berkata, “Wahai Umar, apakah kamu tidak rela jika mereka hanya memperoleh hal itu di dunia saja, sementara nanti akhirat hanya akan menjadi milik kita?” dikutip dari Republika.