Siapa yang tak kenal Kota Madinah, kota ini merupakan saksi sejarah peradaban Islam pertama kali berkembang. Kota ini pernah menjadi tujuan Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat berhijrah.
Tadinya, Kota Madinah ini bernama Yatsrib. Namun, setelah peristiwa hijrah Nabi Muhammad ke sana, kota ini disebut sebagai Madinatur Rasul, artinya Kotanya Rasulullah. Lama-lama orang memanggil kota ini Madinah.
Saat rombongan sahabat bersama Nabi Muhammad datang, warga Yatsrib menyambut dengan riang gembira. Mereka yang menyambut dengan gembira itu disebut sebagai kaum Anshar atau kaum penolong.
Di tempat ini lah para sahabat yang tergabung dalam kaum Muhajirin mendapatkan tempat tinggal baru. Mereka hidup lebih tenang, jauhd ari gangguan kaum kafir di Makkah. Bagi yang belum menikah, mereka dinikahkan dengan warga setempat.
Saat datang, Nabi Muhmmad bertempat tinggal di rumahnya Abu Ayub Al-Anshari. Beliau tinggal di rumah itu dalam beberapa bulan. Setelah itu, Rasulullah memabangun masjid Nabawi.
Masjid Nabawi ini dibangun tepat di atas tanah milik As’ad bin Zurrah. Sebagian tanah itu dimiliki oleh Sahal dan Suhail. Sebagian tanah yang lain merupakan kuburan lama yang telah rusak.
Tanah kuburan dan tanahnya As’ad itu diwakafkan kepada umat Islam, sementara milik Sahal dan Suhail, yang merupakan anak yatim, dibeli oleh Abu Bakar RA.
Tidak semegah saat ini, tadinya masjid Nabawi hanyalah bangunan masjid yang sederhana. Bahkan masjid ini tidak memiliki alas. Untuk penerangannya, masjid ini hanya menggunakan lampu yang sederhana.
Di samping Masjid ini lah Nabi Muhammad membangun rumahnya yang sederhana. Bahkan lebih sederhana dari rumah kebanyakan warga. Di rumah ini pula bertempat Makam Rasulullah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Kemajuan Kota Madinah
Sebelum Nabi dan rombongannya datang, Madinah hanyalah kota yang sederhana, namun setelah Nabi datang, perkembagannya menjadi sangat pesat. Kemajuan itu terjadi dalam sektor ekonomi dan budaya.
Kerukunan antar masyarakat Madinah yang saat itu masih terdapat kaum Yahudi terakomodasi secara baik. Piagam Madinah dirancang dan berhasil mengatur hak dan kewajiban masyarakat.
Penyebaran ajaran agama Islam juga semakin tersebar luas di seluruh penjuru jazirah Arab. Begitu pula sepeninggal Nabi Muhammad SAW di usia 63.
Kepemimpinan kota Madinah diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin dengan tetap menjaga risalah dan warisan ilmu dan keimanan dari Nabi Muhammad SAW.
Banyak perpindahan kekuasaan yang terjadi di kota ini sepeninggal era Khulafaur Rasyidin. Hingga pada akhirnya al-Madinah al-Munawwarah masuk ke dalam kawasan kerajaan Arab Saudi.
Nah, panjang juga ya sejarah dari kota Madinah ini. Tapi ini hanya sedikit cerita tentang kota ini lho. Masih banyak lagi hal-hal dan keutamaan kota Madinah yang bisa Anda ketahui lebih lanjut.